PALAS, (MO) – Dua sungai besar di Palas yaitu sungai Barumun dan Sosa, serta sungai kecil sungai Galanggang, sungai Sihoping meluap secara bersamaan Kamis malam (14/2) sekitar pukul 23.00 WIB. Akibatnya, ratusan rumah di sekitar aliran sungai terendam.
Pantauan wartawan Kamis malam sekitar pukul 23.00 WIB, pasca hujan turun deras yang mengguyur Palas sekitar 3 jam, sungai Galanggang di sekitar Pasar II Sibuhuan, Kecamatan Barumun, Kabupaten Palas, debit airnya langsung membesar.
Padahal dalam kurun 20 tahun terakhir ini, sungai tersebut tidak pernah sedemikian besar. Ketinggian debit air di sungai mencapai 7 meter lebih. Bahkan airnya sampai ke pemukiman warga dengan tinggi 30 centimeter. Sekitar 30 rumah terendam banjir akibat meluapnya sungai Galanggang ini.
Situasi panik terlihat pada wajah sebagian warga yang rumahnya terendam. Bahkan sebagian ibu-ibu terlihat menangis melihat situasi ini. Kedatangan air ini secara perlahan-lahan dan mulai menggenangi rumah warga. Mereka pun berusaha menyelamatkan barang masing-masing.
Sebagaian warga mengangkati lemari, kursi, kasur dan barang-barang elektronik lain. Barang barang ini diselamatkan pada rumah warga lain yang aman pada lokasi yang lebih tinggi.
“Oh Tuhan ku, selamatkan hami da. Oh Tuhan Namarkuaso, mayup ma bagasku da.
Tolong hami Tuhan. (Oh Tuhan ku, selamatkan kami. Oh Tuhan Yang Maha Kuasa, hanyutlah rumah kami. Tolong kami Tuhan),” isak beberapa ibu-ibu yang menangis di lokasi banjir.
Kepanikan ini berlangsung sekitar setengah jam, disebabkan sekitar pukul 23.30 WIB, debit air Sungai Galanggang terlihat mulai surut.
Bupati Palas H Ali Sutan Harahap(TSO) langsung turun ke lokasi-lokasi rawan Banjir pada Kamis malam sekira pukul 23.00 WIB. Untuk melihat dan mengantisipasi terjadinya korban banjir.
“Kita harus cek dan siaga terus ke lapangan, untuk melihat dan mengantisipasi terjadinya korban bencana banjir, ungsikan seluruh masyarakat yang ada di sekitar sungai-sungai di Palas,” perintah Bupati.
Pihaknya juga membagi tim, untuk mengantisipasi terjadinya korban bencana banjir di Kabupaten Palas, termasuk ke Desa Janji Lobi Tanjung Botung, Hutaimbaru, Kecamatan Barumun, Desa Handis Kecamatan Lubuk Barumun dan Desa Parattonga Kecamatan Aek Nabara Barumun. Ketiga kecamatan ini dialiri sungai Barumun.
Begitu juga di Desa Harang Kecamatan Sosa, Palas, yang dialiri sungai besar Sosa. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah (BPBD) Kabupaten Palas Arfan Nasution SSos mengatakan, hingga saat ini, pihaknya sedang di lokasi bersama bupati, meninjau seluruh lokasi yang terendam banjir, begitu juga dalam penyaluran bantuan berupa makanan, minuman dan lainnya.
Kemudian Arfan juga memastikan tidak ada korban jiwa akibat meluapnya sebagian sungai-sungai ke pemukiman warga, hanya saja sejumlah rumah pemukiman warga terendam air, ada yang mencapai setengah meter.
Seperti di Desa Parattonga, Kecamatan Aek Nabara Barumun, akibat sungai Barumun yang meluap 10 rumah penduduk terendam banjir, dengan ketinggian setengah meter. Dan saat ini sudah mulai perlahan surut.
“Untuk keseluruhan di Palas, akibat meluapnya sungai Galanggang, Barumun dan Sosa, diperkirakan sekitar 120 rumah warga yang terendam banjir,” ujarnya. Tim yang dikomandoi anggota DPRD Palas Harris Simbolon bersama Kabag Pembangunan Pemkab Palas Hamka Harahap yang turun ke lokasi, menyampaikan, kalau rambin yang melintas di atas sungai Barumun menuju areal usaha tani masyarakat Parattonga hancur diterjang sungai Barumun.
“Kalau untuk jalan ke usaha tani masyarakat ada sekitar 100 hektare lebih, saat ini sudah lumpuh total, karena titi gantung yang ada di atas sungai Barumun tersebut hanyut di terjang sungai Barumun,” jelasnya.
Sedangkan hingga saat ini, pihak Pemkab Palas masih terus mendata berapa jumlah rumah yang terendam banjir, begitu juga kerugian masyarakat yang diderita.
Masyarakat Trauma
Masyarakat kabupaten Palas trauma, karena baru-baru ini terjadi banjir di Desa Janji Lobi, Kecamatan Barumun yang menghanyutkan sejumlah rumah warga.
“Makanya kita antisipasi duluan, untuk apa dipertahankan di situ, kalau sudah tahu kita mau ada bahaya, bagusan mengungsi saja dulu, sampai debit airnya surut dan cuaca bagus,” terang Anjar. (metro)