TARIM, YAMAN (Mandailing Online) – Keluarga Abituren Musthafawiyah (KAMUS) di Yaman kembali menyelenggarakan haul Syekh Musthafa Husein Nasution dan Milad pesantren Musthafawiyah Purba Baru ke 110 tahun.
Kegiatan berlangsung di aula Masbah Syahir, Kota Tarim, Hadhramaut, Yaman, Jumat (16/12/22).
Pesantren Musthofawiyah berada di Purba Baru, Mandailing Natal, Sumatera Utara, Indonesia. Tokoh pendirinya adalah Syekh Musthafa Husein Nasution.
Lulusan Pesantren Musthofawiyah tersebar di berbagai penjuru Indonesia dan banyak negara, termasuk di Yaman.
Haul diawali pembacaan ayat suci Al-Quran oleh seluruh anggota KAMUS Yaman, tamu undangan, dan setiap perwakilan pondok pesantren se-Indonesia yang turut menghadiri acara besar ini.
Selanjutknya khataman Al-Quran, tahlil serta takhtim yang dihadiahkan pahalanya kepada almarhum Syekh Mustafa Husein Nasution dan seluruh pendiri serta dewan guru Pesantren Musthofawiyah yang telahl menghadap Allah swt. Dan diakhiri dengan do’a oleh Habib Sidi Husein bin Yahya.
Dalam sambutannya, Muhammad Sufi selaku Ketua KAMUS Yaman tahun ini, menyampaikan bahwa acara itu dilakukan untuk mempererat silaturahmi antar pondok pesantren se-Indonesia. Serta meneladani para guru dan masyaikh yang telah banyak berjasa bagi ummat.
Dahulu ketika masih menimba ilmu di kota Mekkah, Syekh Mustafa Husein pernah satu meja dan satu halaqoh keilmuan dengan KH. Hasyim Asy’ari, sang pendiri Nahdlatul Ulama. Begitu juga dengan Syekh Mustafa Husein yang pertama kali menggaungkan berdirinya Nahdlatul Ulama di kawasan Sumatera Utara.
“Dan sudah pasti juga bahwa hubungan dan silaturahmi diantara Syekh Mustafa Husein dan KH. Hasyim Asy’ari sangat erat ketika itu. Dan inilah juga yang kita harapkan agar dapat mempererat silaturahmi kepada Pengurus PCINU yang ada di Yaman, silaturahmi antar pondok dan antar sesama kita,” ucap Sufi.
Acara kemudian adalah penayangan video dokumenter tentang biografi hidup Syekh Mustafa Husein serta cikal bakal pembangunan pondok pesantren Mustafawiah hingga saat ini. Acara pun diakhiri dengan foto bersama dan makan malam.
Peliput: Ahmad Raja Anjani dari Tarim, Yaman.
Editor: Dahlan Batubara