Menjadikan kota Panyabungan benar-benar bersih dari sampah nampaknya masih jauh dari target yang diinginkan pasangan Sukhairi-Atika.
Meski di awal-awal pemerintahan baru ini telah menunjukkan grafik kian bersihnya ibukota kabupaten itu, namun Bupati Mandailing Natal (Madina), Sukhairi Nasution dan Wakil Bupati, Atika Azmi Utammi Nasution nampaknya masih harus memeras otak agar harapan kota Panyabungan bebas sampah dapat terwujud.
Keterbatasan armada, amroll hingga jumlah personil yang terbatas menjadi kendala urgen di tengah luasnya titik-titik peta sebaran sampah dan volume produksi sampah per hari.
Keterbatasan-keterbatasan itu masih diperparah pula dengan masih rendahnya partisipasi warga bagi kebersihan “kota Kipang”.
Berdasar data di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madina yang diperoleh Mandailing Online, Selasa (10/8/2021), potensi sampah di kota Panyabungan atau Kecamatan Panyabungan, volumenya sekitar 108 kubik per hari atau sekitar 43 ton.
Volume itu dihasilkan rumah tangga, aktivitas perdagangan, industri dan perkantoran.
Titik sebaran sampah juga luas dan panjang. Untuk jalan-jalan protokol saja, mulai dari titik jembatan Aek Mompang hingga Parbangunan; jalan raya meliputi Lingkar Dalam Timur mulai dari titik Ladang Sari hingga Titi Kuning di Dalan Lidang, dan dari titik Paranginan hingga SPBU.
Jalur-jalur lain adalah ruas-ruas jalan di kawasan kota Panyabungan, sebut misalnya simpang SD 2 ke arah Telkom; Jl. Kol Nurdin; Jl. Sutan Kumala; jalur Pasar Hilir ke simpang Jl. Abri; jalur Jl.Abri; jalur Lintas Dalam Barat; Jl Bermula, Jl. Pendidikan dan lain-lain yang tak disebut lagi satu persatu.
Itu belum termasuk jumlah jalan-jalan kecil serta jumlah gang pemukiman.
Berdasar peta hitungan, Dinas Lingkungan Hidup mengestimasi peta sebaran sampah di Panyabungan mencapai sekitar 10 kilometer persegi.
Lantas, berapa estimasi ideal kebutuhan armada dan personil agar seluruh titik-titik sampah pada ruas-ruas jalan raya, jalanan kecil hingga ruas-ruas gang pemukiman di Panyabungan itu benar-benar bersih dari sampah?
“Estimasi idealnya, truk harus ada 20 unit. Terbagi dalam dua jenis truk, yakni 10 unit mobil truk sampah (dump truck), 10 unit mobil truk amrol (amroll truck),” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Madina, Kasmir,S.Pd,MM didampingi Kabid Kebersihan, Abduk Kholik Nasution, Selasa (10/8).
Itu masuh mobil truk. Belum lagi grobak sampah yang estimasi idealnya 12 unit; armada jenis beca bermotor terestimasi 26 unit.
Sedangkan jumlah personil terestimasi 172 orang.
Lantas berapa armada dan personil yang ada? Berapa kekurangannya agar semua cukup untuk menjadikan Panyabungan benar-benar bersih dari sampah? Apa peluang dan solusi? (bersambung)