MEDAN (Mandailing Online) – Bupati Mandailing Natal (Madina) HM Jafar Sukhairi Nasution bersama Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis, Kapolres Madina AKBP HM Reza Chairul AS, dan Kasubagbin Kejari Madina Putra Masduri menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Realisasi APBD Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara tahun 2022 yang akuntabel sesuai dengan PP Nomor 12 Tahun 2019.
Rapat koordinasi yang digelar di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention, Medan pada Selasa (31/5/2022) tersebut membahas percepatan, ketepatan kegiatan, dan penyerapan anggaran belanja daerah kabupaten/kota se-Sumatera Utara tahun anggaran 2022
Rapat yang dibuka oleh Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi itu juga dihadiri unsur Forkopimda Sumut, di antaranya Ketua DPRD Sumut, Pangdam I/Bukit Barisan, Kapolda Sumut, Kajati Sumut, Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Sumut, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumut serta para bupati dan wali kota se-Sumatera Utara.
Pada rakor tersebut, Gubernur Edy Rahmayadi memaparkan kondisi ekonomi Sumut pada Triwulan I tahun 2022 yang tumbuh 3,90 persen. Dia mengatakan perekonomian Sumut berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulan I-2022 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 225,42 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 138,88 triliun.
Edy menjelaskan, ekonomi Sumut triwulan I-2022 terhadap triwulan IV-2021 mengalami konstraksi sebesar 3,90 persen (q-to-q). “Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha jasa keuangan sebesar 6,57 persen. Dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa merupakan komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 2,30 persen,” paparnya.
Sementara terhadap triwulan I-2021, menurut Edy, ekonomi Sumut triwulan I-2022 mengalami pertumubuhan tertinggi sebesar 7,78 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar 14,64 persen.
Gubernur mengungkapkan, struktur ekonomi di Pulau Sumatera secara spasial pada triwulan I-2022 didominasi oleh beberapa provinsi. Di antaranya, Provinsi Sumut memberikan kontribusi terhadap PDRB Pulau Sumatera sebesar 22,92 persen, Provinsi Riau sebesar 24,56 persen, Provinsi Sumsel sebesar 13,05 persen, dan Provinsi Lampung sebesar 9,64 persen.
“Sementara kontribusi terendah adalah Provinsi Bengkulu sebesar 2,10 persen,” ungkap Edy Rahmayadi.
Peliput: Rls/Roy Adam