PALAS, (MO)- Harga gabah kering kembali naik lagi hingga dilevel Rp4.100 per kilogram setelah mengalami kenaikan dua bulan lalu dari Rp3.800 per kilogram.
Tongku Mual Siregar (40), salah seorang toke pengumpul gabah kering di Kabupaten Padang Lawas (Palas) mengatakan, harga gabah terus mengalami kenaikan di pasaran, namun gabah sangat sulit didapat saat ini.
Sehingga, banyak gabah dibeli dari daerah lain seperti dari daerah Sedang Bedagai dan Sipirok. “Kenaikan ini terjadi pada pekan terakhir ini, bahkan diperkirakan akan terus mengalami kenaikan menjelang tahun baru tiba,” ucap Tongku kepada METRO, Selasa (13/11).
Pelaksana Tugas (Plt) Kadisperindagkop dan UKM Palas, Ali Ipan Hasibuan MM menyebutkan, kenaikan harga tersebut seiring dengan musim tanam padi saat ini. Sehingga, gabah terpaksa dibeli dari luar Kabupaten Palas, makanya harganya juga mahal. “Dan hal ini terjadi karena adanya faktor menjelang tahun baru juga.
Harga gabah akan terus mengalami kenaikan nantinya, apalagi saat ini sedang musim tanam padi,” sebutnya. Kenaikan harga gabah tersebut, ungkap Kadis, secara otomatis akan membuat harga beras naik di pasaran. Dan saat ini sudah masuk kelevel Rp150 ribu per kaleng.
“Lihat saja harga beras saat ini, sudah mulai naik di pasaran. Dan hal ini terjadi karena suasana petani di Kabupaten Palas yang masih masa tanam padi,” terangnya. Sehingga, katanya, kedepan pihaknya akan berkorodinasi dengan Dinas Pertanian, untuk tetap menstabilkan harga beras di Palas, dalam hal mewujudkan Kabupaten Palas sebagai lumbung padi.
“Ini saling bersinergis, karena harga ini mengacu pada kondisi kebutuhan masyarakat Palas saat ini, termasuk peran usaha kecil kilang padi yang memproduksi beras,” tukasnya. (metro/amr)