Tamat kuliah jangan berfikir melamar kerja. Itu bukan lagi zamannya.
Jangan mau jadi pekerja. Sebab, pekerja itu tak ada bedanya pegawai, karyawan, buruh, kuli, jongos.
Jangan menggantungkan hidupmu pada gaji.
Jadilah enterpreneur. Mandiri. Membuka usaha. Jadilah pengusaha.
Tak usah dulu modal besar. Mulailah dengan yang kecil, modal kecil.
Peluang usaha menabur di hadadapan Anda. Kuncinya hanya satu: Anda mau atau tidak..!!
Danny Waskita (41) memilih jadi pengusaha.
Bapak dua anak asal Malang, Jawa Timur itu awalnya hanya memiliki modal 5 juta rupiah.
Modal itu diperolehnya dari menjual laptop, printer. Uang itu digunakan untuk membeli singkong, peralatan dapur seadanya hingga kemasan box.
Usaha yang digelutinya dengan modal 5 juta itu adalah memproduksi tape berbahan baku singkong.
Sebelum memulai usaha, dia belajar mendirikan perusahaan, manajemen perusahaan, membangun ekosistem di perusahaan.
Kepada detikcom, Senin (2/5/2022) Danny menceritakan, sebelum membuka produksi tape singkong ini berbagai usaha memang pernah dijalani dengan jatuh bangun seperti counter handphone (HP), e-commerce, kafe, aplikasi jasa, hingga terakhir produk minuman, semua berakhir dengan alami kerugian dan gulung tikar.
Semua itu dijalani Danny dengan pantang menyerah dan tetap bertekad menjadi wirausaha, hingga akhirnya September 2020 memulai bisnis pia tape yang diberi nama ‘MisterPia’.
Danny bisa dibilang cukup berani membuka usaha pia tape karena dilakukan saat pandemi COVID-19. Dia pede produknya cukup unik karena biasanya pia lebih sering ditemui berisi kacang hijau. Tape sendiri dipilih karena merupakan khas Jawa Timur.
“Akhirnya aku coba cari petani singkong dan alhamdulillah dapat. Tape kan ada dua jenis yaitu warna putih dan kuning, kita pilih warna kuning karena ini yang paling bagus selain rasanya yang manis tapi nggak terlalu legit banget, tapi dia bisa nge-blend akhirnya kita bikin tuh pia tape,” ujarnya.
Butuh waktu 3-4 bulan hingga akhirnya jadi produk baru seperti pia tape yang dibantu oleh juru masak khususnya. Tak disangka ternyata antusiasme masyarakat sangat besar hingga jadi salah satu oleh-oleh favorit di Malang. Dari awalnya 1 outlet di sebuah perumahan, kini ada 5 outlet MisterPia.
Rata-rata dapurnya kini bisa produksi 1.000 pcs per hari dengan omzet Rp 480-an juta per bulan. Hal itu bisa didapatkan karena penjualannya yang aktif lewat media sosial, 27 reseller, mitra toko, sales point, hingga menerima pesanan acara pernikahan.
“Alhamdulillah mungkin omzetnya yang tadinya Rp 70 juta sekarang bisa Rp 480-an juta per bulan. Kalau penjualannya sudah sampai Hong Kong, kebetulan ada salah satu customer orang Hongkong. Pertamanya cuma beli 2 box, jadi setiap Kamis kita mesti kirim ke Hong Kong sekarang ini, sampai di sana hari Sabtu. Awal-awal kirim cuma 2, akhirnya naik jadi 100, 200, 250, 300,” jelasnya.
Produk MisterPia juga banyak dikenal berkat dipromosikan oleh beberapa influencer yang dikenalkan lewat teman Danny. Hal itu dilakukan secara cuma-cuma alias gratis karena keterbatasan modal saat itu.
“Karena saya benar-benar sudah nggak ada modal saya ngomong ke beberapa teman yang punya kenalan influencer, buzzer, selebgram Malang, saya ngomong ‘pengin promosi tapi beneran nggak ada uang, mau nggak kira-kira kalau mereka imbal baliknya kita kasih produk, goodie bag gitu’. Alhamdulillah banyak yang support,” tuturnya.
Mendirikan usaha memang membutuhkan komitmen yang tinggi. Jika ditarik ke awal dia mendirikan MastetPia itu, saat omzet membuka usaha MisterPia sekitar Rp 5 juta itu. Modal yang terbatas itu didapat dari hasil menjual laptop, printer, untuk digunakan membeli tape, peralatan dapur seadanya hingga kemasan box.
“Rp 5 juta juta kurang sebenarnya, bisa karena kekuatan relationship. Kita kan pasti punya kolega, punya teman entah sahabat. Jadi dengan dana yang terbatas, saya mau cetak box untuk MisterPia kan minimal 2.000 box, sudah Rp 4 juta sendiri waktu itu. Saya bilang ke kolega saya ‘boleh nggak bayarnya Rp 2 juta dulu, uang saya kurang nanti kalau sudah laku saya bayar lagi sisanya’. Masaknya pun saya nggak banyak dulu waktu itu, tape sendiri murah ya karena saya ngambilnya dari petani langsung,” ujarnya.
Bagi yang mau berbisnis seperti Danny, tipsnya adalah jangan malu untuk berjualan dan menawarkannya kepada orang lain. Jangan ragu dan takut gagal dalam memulai karena itu bisa jadi awal kesuksesan kita.
“Mulai aja dari yang kecil-kecil dulu, jangan keluarkan modal yang gede-gede dulu, sederhana dulu karena kita harus tes market. Pastikan produk yang kita keluarkan itu pasarnya ada, jadi jangan sampai kita sudah mengeluarkan produk, marketnya nggak ada,” tambahnya.
Selain pia tape original yang dijual seharga Rp 25.000, kini MisterPia tersedia berbagai varian seperti pia tape blueberry Rp 30.000, pia tape kacang Rp 30.000, pia tape tiramisu Rp 30.000, pia tape cappuccino Rp 30.000, pia tape cokelat Rp 33.000, pia tape keju Rp 33.000 dan pia tape durian Rp 33.000.
Sumber: Detik Finance
Editor: Dahlan Batubara