SIABU (Mandailing Online) – Di Desa Huraba, Kecamatan Siabu, Mandailing Natal (Madina) ada suatu tradisi memberikan makan kepada para anak yatim usai panen padi sawah.
Tradisi ini sudah berlangsung sejak puluhan tahun dan berlanjut hingga era sekarang. Biasanya diselenggarakan setelah semua petani sudah menyelesaikan kegiatan panen.
Tradisi ini terjadi terkait dengan adanya niat bernazar dari masing-masing petani memberikan sebagian hasil sawah kepada anak yatim. Niat itu dilafalkan dalam hati ketika petani memulai musim tanam. Realisasi nazar itu dilakukan setelah panen usai.
Penyaluran kepada anak yatim ini selalu dilaksanakan sekelompok panitia bernama Panitia Santunan Anak Yatim yang dibentuk di desa itu. Para petani membawa sebagian uang hasil penjualan padinya kepada panitia untuk pengumpulan.
Pihak panitia sendiri bertugas melakukan pendataan jumlah anak yatim dan piatu serta bertugas mengumpulkan seluruh uang yang berasal dari nazar petani. Kemudian, panitia ini yang menyelenggarakan acara makan bersama dengan anak yatim tersebut.
Seperti halnya acara yang diselenggarakan pada hari Minggu (6/10/2013) lalu, Desa Huraba I dan Huraba II serentak melaksanakan tradisi ini.
Pantaun Mandailing Online, di hari itu sebanyak 47 orang anak yatim dan piatu diundang dalam acara makan bersama. Acaranya dilakukan di masjid desa itu.
Para naposo nauli bulung (kelompok remaja) sibuk melaksanakan masak bersama di pelataran lingkungan mesjid. Satu ekor kerbau pun disembelih sebagai lauk makan.
Tak hanya dijamu makan bersama, para anak yatim ini pun mendapat uang tunai. Sumber uang tunai ini berasal dari sumbangan warga di acara makan bersama itu.
Di acara ini terkumpul uang tunai sebesar 5.170.000 rupiah. Dana itu kemudian dibagikan kepada selruh anak yatim saat itu juga. Masing-masing anak yatim mendapatkan uang tunai sebesar 110.000 rupiah per orang.
“Kita harapkan dari tahun-ketahun rejeki masyarakat akan terus bertambah sehingga pada tahun-tahun mendatang bisa kita tingkatkan lagi jumlah uang tunai-nya,” harap Baduarif, ketua Santunan Anak Yatim Desa Huraba.
“Merupakan suatu kewajiban bagi kita untuk memberikan makan anak yatim, karena anak-anak yatim tersebut merupakan tanggung jawab kita bersama,” kata Kepala Desa Huraba I, Domroh.
Disebutkannya, hasil panen yang selama ini diperoleh masyarakat bukan sepenuhnya milik mereka, namun di dalam hasil panen tersebut ada terdapat rejeki anak-anak yatim.
”Kegiatan seperti ini sudah merupakan tradisi bagi kita masyarakat Desa Huraba, dimana setiap habis panen, sebelum memasuki musim tanam, kita memberi makan anak-anak yatim,” ujar Domroh.
Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Desa Huraba II, Kasmir Dalimunthe, bahwa sebelum masyarakat memasuki masa tanam, masyarakat terlebih dahulu menanam niat, dimana apabila berhasil panen pada musim tanam tersebut maka wajib bagi masyarakat memberi makan anak yatim.
“Kegiatan hari ini merupakan pembayaran niat masyarakat kepada tuhan. Dan kegiatan ini sudah berlangsung puluhan tahun di Desa Huraba ini,” sebut Kasmir.
Peliput : Maradotang Pulungan
Editor : Dahlan Batubara
RT @mandailing_on: Kabar Terbaru:
SIABU (Mandailing Online) – Di Desa Huraba, Kecamatan Siabu, Mandailing Natal (Ma… http://t.co/OwKk6p…
RT @mandailing_on: Kabar Terbaru:
SIABU (Mandailing Online) – Di Desa Huraba, Kecamatan Siabu, Mandailing Natal (Ma… http://t.co/OwKk6p…
Tradisi Nazar Memberi Makan Yatim Usai Panen di Desa Huraba http://t.co/JuwcSUVz0e lewat @mandailing_on
Tradisi Nazar Memberi Makan Yatim Usai Panen di Desa Huraba http://t.co/2038uW1m2a lewat @mandailing_on
RT @Holiktympanum: Tradisi Nazar Memberi Makan Yatim Usai Panen di Desa Huraba http://t.co/2038uW1m2a lewat @mandailing_on