Serba Serbi

Warga Tabagsel Bisa Daftar Memperoleh Bantuan Kaki dan Tangan Palsu

Sahren Hasibuan saat penyerahan bantuan tahap lima di Medan

PANYABUNGAN (Mandailing Online) –
Penduduk Tapanuli Bagian Selatan yang kehilangan tangan dan kaki, tahun ini kembali memiliki peluang memperoleh kaki palsu dan tangan palsu secara gratis.

Tim penggiat sosial di Mandailing Natal (Madina), Sumut membantu penduduk bekerjasama dengan satu yayasan di Jakarta sebagai donatur yang menyediakan kaki palsu dan tangan palsu.

Tim ini sudah melakukan perbantuan sebanyak lima kali sejak tahun 2021.

Tahun 2025 ini adalah gelombang bantuan kali keenam.

Tim penggiat sosial di Madina, Sahren Hasibuan didampingi Maradotang Pulungan dan Seri Aidah Lubis kepada Mandailing Online di Panyabungan, Kamis (30/2/2025) menyatakan syarat yang diperlukan bagi calon penerima bantuan adalah fotocopy KTP, fotocopy Kartu Keluarga dan surat keterangan tidak mampu dari kepala desa atau lurah.

Kemudian, foto calon penerima secara utuh yakni terlihat seluruh tubuh dari kaki hingga kepala. Serta nomor WhatsAap calon penerima.

Untuk mendaftar cukup menghubungi nomor WhatsAap 085359274447 atas nama Sahrem Hasibuan.

Sahren mengungkap untuk tahun ini atau gelombang keenam pihaknya sudah menerima tujuh orang pendaftar calon penerima bantuan asal Madina.

Maradotang Pulungan (kiri) mendampingi penerima saat memasangkan kaki palsu di Medan

“Untuk wilayah Padangsidimpuan, Palas, Paluta dan Tapsel (Tabagsel) bisa juga mendaftar, bahkan kawasan Sibolga dan Tapteng juga kita terima. Hanya saja sejauh ini kita masih mencari tim di wilayah-wilayah itu sebagai tim kerja yang bisa mengurus di sana,” ujar Sahren.

Jadwal untuk gelombang enam tahun ini adalah pengukuran di Medan pada bulan Pebruari 2025.

Sahren mengungkap bahwa tahap serahterima bantuan dimulai dari kegiatan pengukuran. Ukuran diperlukan agar kaki palsu atau tangan palsu yang akan disalurkan sesuai dengan tubuh calon penerima.

Biaya transfortasi dan makan sejauh ini belum pasti. Tim penggiat masih mencari donatur. Tetapi jika tim penggiat tak berhasil mengumpul dana maka biaya transfortasi dan makan ditanggung calon penerima.

Penginapan tak dibutuhkan karena tim penggiat berupaya kegiatan pengukuran selesai satu hari sehingga calon penerima bisa pulang hari itu juga.

Sahren menyatakan bahwa kegiatan pengukuran bisa berlangsung di Madina, tetapi harus ada setidaknya 100 orang calon penerima di kawasan ini agar tim pengukur bisa didatangkan ke Madina. (dahlan batubara)

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.