PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Yusnidar (25), warga Banjar Sibaguri, Panyabungan mengakui tidak ada firasat buruk padanya yang akan menimpa suaminya Sulhannan (Adnan) salah seorang penambang yang diduga ikut tertimbun di peristiwa runtuhnya lobang tambang emas Huta Bargot.
“Saya tidak ada firasat tentang kejadian ini. Sejak kami menikah, suami saya mengambil batu emas di daerah Huta Bargot ini. Ia berangkat dari rumah hari Senin (4/1) kira-kira pukul 16.00 (Wib) menuju daerah tambang dan pada saat itu ada temannya satu orang,” kata Yusnidar berlinang air mata di hadapan Bupati Madina Hidayat Batubara, Rabu (6/2) di posko Huta Bargot.
Dikatakan Yusnidar, ia tidak mengetahui nama teman suaminya tersebut. Informasi yang diperolehnya, bahwa sesampai di lokasi tambang, suami dan teman sumainya itu berpisah sehingga tidak mengetahui keberadaan suaminya.
”Mendapat kejadian terjadinya longsor tambang, saya dan keluarga berusaha mencari teman suamin saya malam itu, dan dari pengakuan temannya itu, mereka pada saat sesampainya dilokasi telah berpisah,” kata Yusnidar yang mengakui baru 3 bulan menikah dengan Sulhannan.
Yusnidar berharap suaminya tidak termasuk diantara korban tambang runtuh. Tetapi, bila memang jadi korban, ia berharap agar jenazah suaminya bisa ditemukan supaya dapat dilakukan fardu kifayah.
“Saya dan keluarga berharap suami saya bisa selamat, walaupun tidak selamat dan tidak tertolong lagi, jenazahnya dapat ditemukan dan dikebumikan secara wajar dan secara Islam,” harap Yusnidar yang mengakui memiliki anak berumur 12 tahun dari suami terdahulu. (mar)
Kepada saudara2ku yang ikut korban semoga mendapat temapat yang baik disisi Alloh, dan yang ditinggalkan semoga tabah menerima ujian ini