Padangsidimpuan – Rencana peralihan kampus Universitas Graha Nusantara (UGN) Kota Padangsidimpuan menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) masih terganjal, khususnya dukungan politik dari Pemko Padangsidimpuan. Terganjalnya peralihan kampus UGN menjadi PTN, terungkap dalam dialog terbuka penegerian UGN Padangsidimpuan di Kampus II Jalan Sutomo, Sidimpuan, Rabu (18/3).
Dialog langsung dipimpin Ketua Yayasan Darmabakti Pendidikan Indonesia (YADPI), Drs H Azis Fachri Harahap, Drs Soripada Harahap, Rektor UGN Padangsidimpuan, Prof Dr Erwin Masrul Harahap MS, Rustam Efendi Lubis, Drs. Rusman Hasibuan. Upata penegerian UGN sangat panjang dan berliku-liku.
Lantas apa yang harus dilakukan Yayasan dan Rektor UGN Padangsidimpuan? Dalam waktu dekat akan mempersiapkan pembaharuan administrasi termasuk kepanitiaan yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing. Untuk mendobrak dan melakukan lobi-lobi ke pemerintah termasuk anggaran biaya dalam mensukseskan penegerian UGN.
"Sejarah pendidirian yayasan ini, tujuannya mendirikan PTN. Dengan berbagai liku-liku secara nyata dan jelas sudah diwujudkan," kata Ketua Yayasan Darmabakti Pendidikan Indonesia (YADPI), Drs H Azis Fachri Harahap.
Masalahnya saat ini kata dia, dukungan secara politik dari Pemko dan Pemkab se tabagsel meliputi Pemko Padangsidimpuan, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta) dan Kabupaten Padanglawas (Palas) yang belum diperoleh kata sepakat, untuk menjadi UGN jadi PTN.
Dikatakan, dukungan pemerintah dan DPRD kabupaten dan kota Se-Tabagsel menjadi syarat utama penegerian UGN dan itu sudah kita kantongi.
Untuk itu, Azis Fachri berharap pemerintah dan DPRD dari lima kabupaten/kota se Tabagsel bersedia menampung anggaran pendanaan untuk memuluskan langkah UGN jadi PTN melalui APBD.
Terkait adanya tudingan bahwa pihak YADPI dan Rektorat kurang kompak dan kurang solid Azis Fachri menampik hal tersebut. Bahkan dia menegaskan yayasan ikhlas melepaskan status PTS UGN menjadi PTN UGN.
"Ironi pemberitaan di media justru menyudutkan yayasan yang katanya tidak iklas. Padahal kami dengan pihak rektorat tetap solid dan kompak berjuang ke pemerintah pusat supaya secepatnya UGN ini menjadi PTN," tutur Azis.
Sementara itu Rektor UGN Prof Dr Ir H Erwin Masrun Harahap MS mengatakan, pihaknya terus berupaya ke pemerintah pusat agar UGN secepatnya direkomendasikan jadi PTN di Tabagsel.
"Sejak beberapa tahun terakhir ini, kami tidak pernah berhenti mengupayakan penegerian UGN ke pemerintah pusat dalam hal ini Dirjen Dikti Kemenristek, seluruh persyaratan yang diminta sudah kita lengkapi, mudah-mudahan tidak berapa lama lagi usulan kita direalisasikan pemerintah," katanya.
UGN seperti diketahui, berdiri sejak tahun 1985 lalu, memang sudah sepantasnya menjadi PTN sehingga para tamatan SLTA/sederajat di Tabagsel tidak pergi jauh-jauh untuk kuliah di PTN yang membutuhkan biaya tinggi.
Apalagi lahan seluas 40 hektare yang sudah bersertifikat sebagai salah satu syarat penegerian UGN telah dihibahkan Pemkab Tapsel untuk dijadikan lokasi bangunan kampus UGN, jika menjadi PTN.
Rektor mengajak semua pihak khususnya warga Tabagsel yang memiliki kedudukan penting di pusat supaya ikut memperjuangkan penegerian UGN.
Sumber : Medanbisnis