PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak sedang marak di Madina (Mandailing Natal). Setidaknya dalam 2 bulan terakhir ada 5 kasus yang mencuat ke publik. Terbaru, pelecehan oleh salah satu sopir Aek Mais terhadap penumpang inisial YN pada Sabtu (25/9) lalu.
Maraknya pelecehan seksual di Madina belakangan ini, terutama pelecehan terhadap anak, membuat Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Madina Zubaidah Nasution angkat bicara.
Zubaidah menyebutkan pelecehan terhadap perempuan merupakan tindakan merendahkan, menyudutkan dan bentuk kekerasan terhadap perempuan.
“Perilaku laki-laki yang menyudutkan dan merendahkan perempuan dengan melakukan pelecehan sungguh merupakan satu bentuk kekerasan terhadap perempuan yang kerap kita dengar,” katanya ketika dihubungi di kediamannya di Sipolu-polu, Panyabungan, Minggu (3/10).
Perempuan yang saat ini duduk sebagai anggota DPRD dari dapil V Madina tak habis pikir dengan maraknya tindakan pelecehan terhadap perempuan, terlebih anak di bawah umur mengingat Madina baru saja meraih penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA).
“Tak pernahkah terpikir oleh pelaku wajah ibu yang melahirkannya, wajah saudara perempuannya atau wajah putrinya?” katanya dengan nada geram.
Ketua KPPG Madina ini mengungkapkan KPPG Madina mengutuk setiap pelecehan dan tindakan kekerasan terhadap perempuan.
Ketua Komisi I DPRD Madina ini pun mengapresiasi tindakan MPC Pemuda Pancasila Madina yang mengawal kasus pelecehan oleh salah satu sopir angkot terhadap penumpangnya.
“Terima kasih kepada MPC Pemuda Pancasila yang telah menghargai kami kaum perempuan, dengan terus mengawal oknum sopir yang melakukan perbuatan tidak senonoh itu,” katanya.
Zubaidah berharap pihak berwenang memberikan hukuman setimpal sehingga menjadi efek jera bagi pelaku.
“Kita harap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di Madina yang dikenal sebagai Negeri Beradat Taat Beribadat,” pungkasnya.
Peliput: Roy Adam