PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Pemkab Madina diharap mempertajam visi ekonomi untuk mencapi daerah berpendapatan tinggi.
Salah satunya melalui perencanaan ekonomi yang visioner.
Itu disebutkan pengusaha, Irwan H Daulay dalam postingan di akun pribadinya pada laman facebook, Senin (4/7/2022).
Sebab, berdasar data BPS, posisi Mandailing Natal (Madina) hari ini masih jauh dibawah rata-rata pendapatan nasional/propinsi.
Untuk mencapai daerah berpendapatan tinggi, struktur PDRB harus dibenahi beranjak dari gambaran lapangan usaha saat ini.
Industri pengolahan yang masih rendah perlu penanganan segera, oleh karena itu Madina harus memiliki perencanaan ekonomi yang visioner sehingga setiap tahun pertumbuhan bisa dijaga sampai pulih seperti sebelum krisis, ujar pria pengelola Raja Batu Residence ini.
“Oleh karena itu Pemkab Madina penting memiliki tim ekonomi yang diisi oleh pakar, akademisi dan pengusaha,” katanya.
Irwan mengurai, berdasar data BPS tahun 2022, struktur perekonomian Kabupaten Mandailing Natal pada tahun 2021 masih didominasi oleh empat lapangan usaha utama yaitu: lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 44,88 persen; lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil serta sepeda motor sebesar 14,15 persen; lapangan usaha kontruksi sebesar 12,71 persen; lapangan usaha industri pengolahan sebesar 11,56 persen.
Peranan ke empat lapangan usaha tersebut mencapai 83,30 persen terhadap total PDRB Kabupaten Mandailing Natal. Berdasarkan pendekatan produksi pertumbuhan tertinggi berada pada lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 5,84 persen disusul oleh lapangan usaha pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang sebesar 5,46 persen.
Sementara itu, kontribusi lapangan usaha jasa lainnya serta pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang lapangan usaha terhadap PDRB merupakan kontribusi terkecil, masing-masing sebesar 0,03 persen dan 0,02 persen.
Peliput: Dahlan Batubara