MADINA – Mandailing Online : Rumah Sakitnya kumuh, kotor tak terawat, Pegawai tidak disiplin warga pantai barat Mandailing Natal ( Madina) menilai keberadaan RSU Husni Thamrin di Kecamatan Natal layaknya Puskesmas tidak pantas jadi Badan Layanan Umum ( BLU) kalau kualitas pegawai nya tidak disiplin. Hal ini diungkapkan tokoh masyarakat pantai barat Ali Napiah pada Mandailing Online Jum’at 12/7
“Jadi begini, kwalitas pelayanan RSU Husni Thamrin Natal sudah lama dikeluhkan oleh masyarakat pantai barat yang berobat ke RSU tersebut. Kebanyakan pasien yang berobat dirujuk ke RSU Panyabungan atau RSU yang ada di Sumatra Barat. Boleh dibilang RSU Husni Thamrin Natal jagonya hanya merujuk pasien ke RSU daerah lain. Disamping tenaga dokter spesialis yang tidak ada menurut saya kebersihan rumah sakit itu juga terkesan kurang terjaga, ” Jelas Ali Napiah yang juga Ketua Lembaga Adat Budaya Ranah Natal
Ia berharap, Pemkab Madina Buat target kepada Direkturnya agar bisa membenahi pelayanan yang dikeluhkan masyarakat. Di tahun 2012 yang lalu saja kata Ali Napiah sudah ada dokter spesialis masuk sekarang tidak ada lagi.
“Makanya bisa saya bilang bahwa Rumah Sakit Husni Thamrin Natal ini rasa Puskesmas, bahkan kalah pelayanan dengan Puskesmas Panyabungan Jae, ” Kata Ali Napiah Mantan Anggota DPRD Madina dari Partai PDI Perjuangan itu.
Muncul nya kritikan tokoh pantai barat Madina ini bukan tidak ada sebab, Ali Napiah berharap agar anggaran tidak sia sia, Pemerintah Daerah harus benar benar fokus ke SDM tenaga Medis, jangan anggaran itu habis sia sia tetapi tetap saja pasien harus dirujuk ke Rumah Sakit lain.
Didirikannya Rumah Sakit Husni Thamrin kata Ali Napiah untuk membantu memudahkan masyarakat mendapat pelayanan kesehatan mengingat jauhnya jarak tempuh dari Pantai Barat menunu RSU Panyabungan.
Diketahui Pemkab Madina dari tahun ke tahun terus alokasikan anggaran baik APBD maupun APBN untuk fasilitas Rumah Sakit ini sehingga kelengkapan rumah sakit ini bisa setara dengan rumah sakit seyogianya.
Tahun ini saja saja dari data ada anggaran untuk pembangunan gedung ruangan dan poli kebidanan yang menelan anggaran Rp. 4.960.360.000. Kemudian pembangunan gedung ruang farmasi dengan anggaran Rp. 3.448.890.000. Pembangunan gedung ruang radiologi Rp. 3.493.810.000 dan Pembangunan rawat inap kelas ( KRIS) dengan anggaran Rp. 2.717.300.000. Saat ini ke empat paket ini masih dalam proses tender.
Selain bangunan gedung, untuk belanja modal alat kedokteran bedah dianggarkan senilai Rp. 5.999.221.056 yang saat ini sudah proses klik. Lainnya anggaran yang di tampung tahun ini untuk belanja modal kesehatan umum, kebidanan dan penyakit kandungan dan lainnya.
Bendahara RSU Husni Thamrin Natal yang dikonfirmasi Sabtu 13/7 membenarkan adanya anggaran tersebut.
” Benar bang, anggaran itu ada dan untuk biaya perencanaan itulah dialokasikan senilai Rp. 100.000.000 belanja jasa tenaga ahli dari APBD dan Rp. 200.000.000 belanja modal tenaga ahli dari APBN untuk konsultan, ” kata Rizal.
Untuk proyek ini kata Rizal, PPK ( pejabat pembuat komitmen) nya dari Dinas Kesehatan Madina sebab di RSU Husni Thamrin Natal belum ada yang memiliki lisensi untuk PPK.
Reporter : Nap
Editor : Napi
( napi)