Salah seorang anak buah kapal Costa Concordia, Dewa Putu Gede Budiarta, menuturkan detik-detik menjelang peristiwa karamnya kapal pesiar di Pulau Giglio, Italia, Jumat lalu, 13 Januari 2012. Budiarta mengaku sempat bolak-balik dengan sekoci empat kali untuk menolong penumpang dari bangkai kapal.
Budiarta merupakan karyawan bagian dapur di Samsara Restaurant, salah satu restoran di kapal pesiar itu. Sebelum Costa Concordia karam, ia mengaku sempat mendapat tanda-tanda sesaat kapal bermuatan sekitar 4.200 penumpang dan awak tersebut bocor. “Tiba-tiba pukul 21.30 kapal miring ke kiri, sehingga air penghangat makanan yang berisi setengah tiba-tiba tumpah hingga sepatu saya basah,” kata pria kelahiran Bali, 29 Desember 1971, itu.
Sekitar 15 menit setelah itu, kata Budiarta, lampu mati semua. Dalam kondisi itu, semua kru hanya bisa terdiam. “Ketika tiba-tiba menyala lagi, ada bunyi peringatan dan saya langsung lari,” kata Budiarta yang ketika itu berada di lantai empat.
Menurut dia, suasana di kapal mulai kacau, “Tapi komandan kapal mengatakan ada kerusakan mesin, tapi itu masih di bawah kontrol.” Untuk lantai genap berada di bagian kiri, sehingga cenderung kering karena yang bocor ada di bagian kanan dan miring ke kanan. “Saya langsung pakai jaket dan meminta penumpang pakai jaket serta menyiapkan kapal sekoci. Kapasitas sekoci hanya bisa menampung 150 penumpang plus kru,” ujar Budiarta.
“Saya tidak mau ambil risiko dengan menambah kapasitas muatan penumpang, jadi empat kali bolak-balik.”
Bangkai kapal pesiar berbendera Italia milik Costa Cruises yang karam itu masih berada di lokasi kejadian. Posisi kapal berbobot 114.500 ton itu masih terbalik di Pulau Giglio. Akibat kejadian itu, 12 orang tewas dan 20 orang masih dinyatakan hilang. Tim penyelamat masih melakukan pencarian.
Sedangkan kapten kapal, Francesco Schettino, didakwa lalai pada kecelakaan yang menyebabkan setidaknya 12 orang meninggal dunia. Saat ini ia tengah menjalani tahanan rumah dan dikenai tuduhan berlapis; pembunuhan, menyebabkan kapal tenggelam, dan meninggalkan kapal sebelum semua penumpang dievakuasi.