PANYABUNGAN (MO) – Gelombang arus balik lebaran dari Mandailing Natal (Madina) tidak saja meramaikan terminal angkutan darat dan badan jalan oleh kenderraan-kenderaan pribadi, namun juga mendongkrak penjualan kipang dan dodol Mandailing alias “alame”.
Para pedagang kipang dan dodol di pasar Panyabungan, Rabu (29/8) mengungkapkan banyak para perantau yang hendak balik memesan dan membeli kipang dan dodol untuk dibawa ke tanah rantau sebagai oleh-oleh.
Peningkatan ini berdampak pada melambungnya pendapatan musiman masyarakat, baik industri hulu maupun hilir. Kipang dan alame adalah pengananan ciri khas Mandailing yang terbuat dari beras pulut. Kipang penganan jenis kering dan renyah dengan rasa manis, sementara alame penganan jenis kue lembut dan basah.
Bahkan pesanan untuk kipang pulut ini sudah sejak hari pertama lebaran dipesan konsumen, sehingga bagi yang terlambat melakukan permintaan akan kesulitan mencarinya din kios-kios pasar di Mandailing.
Seperti pengakuan Juliani, dia sangat sulit mencari kipang pulut di pasar Panyabungan, karena banyaknya pembeli sejak beberapa hari terakhir.
“Memang kipang ini sudah menjadi oleh-oleh bagi kita setiap pulang lebaran Idul Fitri, namun apa mau kita buat berhubung kita terlambat untuk melakukan pemesan terlebih dahulu akhirnya tidak dapat lagi, ada memang katanya tapi harus menunggu untuk keesokan harinya, sementara kita hari ini harus pulang,” ujarnya.
Lain hal dengan pemudik lainnya David Lubis yang sudah beberapa hari yang lewat sudah terlebih dahulu melakukan pemesanan kepada pedagang.
“Saya bersama keluarga bisa memeperoleh kipang yang masih baru, karena terlebih dahulu memesan kepada pembuat kipang yang merupakan industri rumah tangga itu,” ujarnya.
Selain kipang, diakui David, dia juga memesan dodol Mandailing, karena dodol dan kipang merupakan andalan sebagai oleh-oleh dan selalu ditunggu keluarga maupun tetangganya yang ada di rantau.
“Ya kipang dan alame ini sesampinya dirumah, tetangga dan kerabat akan datang menanyakan oleh-oleh kedua jenis penganan dari Mandailing ini, bahkan sudah ada yang memesan sebelum kita mudik ke Panyabungan,” ujarnya yang hendak balik ke Bali tersebut.
Butet Nasution, pembuat kipang sekaligus aleme mengakui, memasuki hari Raya Idul Fitri tahun ini permintaan untuk dua jenis makanan ini sangat meningkat jika dibandingkan dengan lebaran tahun lalu.
“Untuk lebaran tahun ini, permintaan meningkat tajam jika kita lihat dari lebaran tahun-tahun kemarin, karena kita lihatpun pemudik cukup banyak untuk tahun ini, makanya permintaan biasa untuk oleh-oleh itu meningkat, sehingga kita juga harus bekerja siang malam untuk membuat aleme dan kipang,” katanya. (mar)