PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Dinas Kependudukan Transmigrasi Tenaga Kerja Mandailing Natal (Madina) menjalin kerjasama dengan Kampung Kaos Madina (KKM) dalam program pelatihan menyablon terhadap generasi muda yang putus sekolah.
Para peserta pelatihan kelak akan ditempatkan di cabang-cabang usaha KKM, baik yang berada di Madina, di Tapanuli Selatan mupun cabang yang ada di Medan. Pihak KKM berharap tahun-tahun mendatang pelatihan akan berlanjut untuk menambah peluang kerja bagi generasi muda.
Kepala Balai Latihan Kerja KLK Dinas Kependudukan Transmigrasi Tenaga Kerja Madina, Rizal Efendi Nasution, SH kepada wartawan, Kamis (11/4) usai menandatangani kerjasama dengan pihak KKM mengatakan, pelatihan itu melibatkan 16 orang.
Seluruh biaya program berasal dari anggaran pemerintah daerah bersumber dari APBD 2013. Pelatihan ditarget berlangsung selama 30 hari atau 240 jam.
“Dalam meningkatkan skil tenaga kerja, perlu kita menjalin kerjasam dengan pihak ketiga seperti KKM yang sudah kita ketahui bagaiamana hasil karyanya, dan juga peralatan memadai,” katanya.
Dengan pola kerjasama yang seperti ini sangat membantu bagi peserta karena usai melaksanakan teori sudah bisa langsung peraktek.
“Untuk itu kita sangat mengharapkan kepada peserta pelatihan agar benar-benar belajar, sehingga ilmu yang diperoleh bisa langsung diaplikasikan di lapangan,” katanya.
Manejer KKM, Saad Lubis mengatakan, pihaknya selalu siap dalam membagi ilmu terutama bagi generasi muda apalagi itu yang putus sekolah, karena dengan pelatihan ini bisa menambah pengetahuan untuk bekerja mandiri.
“KKM tetep bercita-cita ikut berperan dalam membantu mengembangkan SDM masyarakat, karena ini merupakan tanggungjawab bersama. Jika generasi muda memeiliki SDM handal sudah pasti akan mudah mencari kerja ataupun untuk bekerja sendiri,” katanya.
Selain yang 16 orang itu, pihak KKM menambahkan 5 orang lagi tanpa ada biaya dengan tujuan nantinya akan bisa ditempatkan bagi cabang-cabang KKM yang lain.
“Alhamdulilah saat ini cabang KKM sudah ada di Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah dan Medan, nah tidak tertutup kemungkinan adek-adek yang ikut pelatihan bisa bekerja di cabang kita ini,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Madina, Sobir Lubis yang juga pemilik KKM mengatakan, mereka tetap melakukan terobosan dan berupaya mengurangi pengangguran di Mandailing Natal dengan tepat sasaran.
“Yang kita maksud tepat sasaran artinya seperti pelatihan ini, dimana saya melihat kegiatan sablon bisa langsung diterapkan, karena peluang pasarnya masih terbuka lebar. Makanya kedepannya kita dari HIPMI sangatlah mendukung kegiatan ini, sehingga masyarakat akan terbantu dari sissi peluang kerja. Dan kita berharap akan adalagi pelatihan-pelatihan yang langsung bersentuhan dengan peningkatan SDM tenaga kerja kita,” harapnya. (mar)