Jakarta, – 22 Narapidana teroris ikut melarikan diri saat kerusuhan di Lapas Kelas I Tanjung Gusta, Medan. Dari ke-22 napi tersebut, ada satu teroris yang paling berbahaya.
“Semua teroris berbahaya, tetapi ada satu yang paling bahaya yaitu Fadli Sadama,” ujar Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (12/7).
Fadli Sadama merupakan napi teroris pelaku perampokan Bank CIMB Niaga di Medan. Dia juga melakukan penembakan terhadap polisi di Polsek Hamparan Perak.
Ansyaad menilai, Kota Medan tidak perlu diisolasi seperti di Boston, Amerika setelah bom meledak. “Cukup perketat penjagaan saja. Tidak mungkin kalau Kota Medan harus sampai diisolasi,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan, Densus 88 ikut dikerahkan untuk membantu mencari narapidana teroris yang kabur. “Tentu semua kita kerahkan untuk segera menangkap semua,” kata Timur.
Sebelumnya, ratusan napi mengamuk di Lapas Tanjung Gusta, Medan. Mereka membakar dan membobol dinding Lapas. Akibatnya, sejumlah napi berhasil kabur. Puluhan dari mereka merupakan napi kasus terorisme. Lima orang tewas dalam insiden ini.(merdeka)