PANYABUNGAN (Mandailing Online) –Dalam upaya menggenjot laju pertumbuhan sektor pertanian terutama holtikultura dan peternakan, Pemkab Madina menjalin kerjasama dengan LPPM IPB Bogor.
Kerjasama itu meliputi pelatihan dan pendampingan terhadap petani di Mandailing Natal (Madina), termasuk upaya penyediaan beasiswa bagi mahasiswa dari Madina di IPB.
Kerjasama juga melibatkan KTNA Madina. Sejumlah kegiatan dari kerjasama itu telah terrealisasi, meliputi Secreen House Kentang di Desa Hutatinggi dan perkebunan kelompo tani di Desa Hutanamale kecamatan Puncak Sorik Marapi.
Sementara itu, pertemuan antara tim LPPM IPB dengan pemerintah daerah di aula kantor bupati pada 9 September lalu, LPPM IPB menyatakan ada 4 sekawan dalam memberhasilkan program pertanian, yakni pemkab, swasta, perguruan tinggi dan petani. Pemkab berperan di regulasi dan pembangunan sarana transfortasi. Swasta penyandang modal. Perguruan tinggi memiliki ilmu untuk diaplikasikan. Petani memiliki asset, tenaga kerja dan lahan.
Beberapa rencana yang telah dirancang di kerjasama ini termasuk juga KKN tematik dari IPB; IPB Geos to Field; IPB Cyber Extension di Cybex.ipb.ac.id.
Untuk menangani penyakit tanaman pisang (virus), IPB mengusulkan sekolah lapang dengan pengadaan demplot tanaman pisang.
“Aksi sekolah lapang dan demplot ini sudah direncanakan di Desa Rumbio Kecamatan Panyabungan Utara,” kata Kepala Dinas Pertanian Peternakan Madina, Taufiq Zulhandra menjawab mandailing Online, Kamis (22/9).
Jika ada lokasi yang potensial untuk Sekolah Peternakan Rakyat, IPB siap mendampingi. Lokasi maksimal satu kecamatan dengan jumlah sapi sekitar 1.000 ekor.
Dipandang juga perlunya pembentukan koperasi petani dalam upaya mendongkrak kesejahteraan petani, sebab koperasi sebanding dengan pengusaha karena koperasi berbadan hukum.
Karena SDM merupakan hal mutlak, maka Pemkab Madina diminta memberikan beasiswa kepada mahasiswa dari Madina, karena tahun ajaran 2015-2016 alokasi dana yang diperuntukkan bagi mahasiswa IPB dalam program Bidik Misi telah dikurangi pemerintah.
Pada peninjauan di kebun kelompok tani Desa Hutanamale dan Secreen House Kentang di Desa Hutatinggi Kecamatan Puncak Sorik Marapi disimpulkan bahwa petani telah memahami tehnik berbudidaya holtikultura. Hanya saja masih lemah di sisi penangan hama dan penyakit terutama tanaman kentang, cabe, tomat dan terong. Untuk itu IPB telah memberikan tips mengatasinya serta memberikan obat ramuan petani.
Keluhan petani jeruk maga yang kian punah, disepakati bahwa akan dilakukan pembibitan pada tahun 2017. Dikesempatan itu, Dinas Pertanian Peternakan Madina menyerahkan bantuan pompa solo sebanyak 18 unit kepada 9 desa di Puncak Sorik Marapi.
Di Panyabungan Timur, tim IPB dan Pemkab Madina telah melakukan peninjauan lapangan, dimana di kecamatan ini akan dijadikan pusat pengembangan holtikultura dalam upaya meretas aktivitas di sektor tanaman ganja.
IPB dalam hal ini mengharapkan kepada Pemkab Madina agar membangun infrastruktur jalan ke sentra-sentra perkebunan, karena kontur perbukitan di Panyabungan Timur tergolong terjal.
Peliput : Dahlan Batubara