Sejumlah kaum ibu manduda bulung gadung (menumbuk pucuk daun ubi) di Kampung Kerangai, Jelebu, Negeri Sembilan, Malaysia, Sabtu (4/11/2017).
Gulai bulung gadung naiduda (pucuk daun ubi tumbuk) merupakan masakan khas etnis Mandailing di Sumatera Utara. Gulai tradisi ini masih tetap lestari di kalangan kaum Mandailing di Malaysia sejak bermigrasi ke Tanah Semenanjung pada tahun 1800-an.
Kegiatan manduda bulung gadung ini merupakan rangkaian acara marmangan-mangan pada Kunjungan Silaturahim IMAMI perwakilan Kuala Lumpur dan Selangor serta IMAMI Negeri Sembilan ke perkampungan Kerangai dan Kampung Baru Tambahtin, Jelebu, Negeri Sembilan.
Kampung Kerangai dan Kampung Baru Tambahtin adalah dua perkampungan yang hingga kini masih berbahasa Mandailing dalam keseharian.
Sampai saat ini, Ikatan Mandailing Malaysia-Indonesia (IMAMI) terus menggalakkan silaturrahim kaum Mandailing di Malaysia dengan menumbuhkan perwakilan-perwakilan organisasi itu di seluruh negeri yang memiliki penduduk kaum Mandailing.
Organisasi ini juga melakukan program Mulak Tu Huta (pulang ke kampung) saban tahun ke tanah leluhur Mandailing di Sumatera Utara. Program itu digalakkan dalam rangka memenuhi kerinduan banyak kaum Mandailing untuk menjejakkan kaki di tanah leluhurnya.
Selain itu, IMAMI juga menyelenggarakan penyaluran hewan qurban di Idul Adha dari kaum Mandailing Malaysia yang berkeinginan penyaluran ibadah qurban di tanah leluhur.
Tak kalah penting adalah program mencari kampung asal di tanah leluhur yang sudah bertahun-tahun dilakukan IMAMI Malaysia bekerjasama dengan IMAMI Indonesia, dan sejauh ini telah berhasil mempertemukan banyak keluarga yang terpisah sejak ratusan tahun.
Foto-foto : Sheila Abdul Hisam
Naskah : Dahlan Batubara