PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Ketua DPD Partai Berkarya Kabupaten Madina, Onggara Lubis mendesak pemerintah Indonesia melakukan tekanan diplomatik untuk melindungi muslim di India.
Dia juga menyerukan seluruh organisasi muslim serta organisasi kemanusiaan di Indonesia menggulirkan gerakan menekan India.
Itu dinyatakan Onggara Lubis kepada Mandailing Online, Minggu (1/3/2020) di Panyabungan.
Puluhan orang tewas dalam kerusuhan di New Delhi, India yang pecah pada penghujung Pebruari buntut pemberlakuan UU kewarganegaraan yang dinilai mendiskriminasi umat Islam di India.
Kerusuhan di Delhi terjadi ketika sekelompok ultranasionalis Hindu menyerang umat Islam peserta aksi damai yang menuntut amandemen undang-undang kewarganegaraan. Kelompok muslim India menyebut UU amandemen kewarganegaraan (CAA) yang disahkan Desember lalu, mendiskriminasi mereka dan bertentangan dengan etos sekuler negara tersebut.
Menyadur dari BBC, setidaknya 38 orang meninggal 200 terluka selama kericuhan yang berlangsung selama tiga hari tersebut.
Para perusuh mengamuk, membunuh, dan merusak properti. Pertokoan dijarah dan sebuah masjid di dekat ibu kota India habis dibakar.
Onggara juga berharap kepada seluruh muslim di dunia untuk menentang penganiayaan serta diskriminasi terhadap muslim India.
Onggara mengatakan serangan tersebut tidak bisa diabaikan. Umat Islam mesti bersatu melawan tindak penganiayaan yang terus meningkat.
“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Dia tidak boleh menindas dan meninggalkan (yang sedang tertindas)” kata Onggara mengutip hadist.
Peliput : Dahlan Batubara
Sumber tambahan : BBC, CNN