PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) melakukan rapat evaluasi pelaksanaan program/kegiatan penyerapan anggaran OPD di Aula Kantor Bupati, Kecamatan Panyabungan, Madina, Sumut, Senin (12/12).
Rapat yang dipimpin langsung oleh Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution itu membahas dampak inflasi menjelang natal dan tahun baru (nataru), mengevaluasi kinerja setiap dinas di Pemkab Madina dan membahas target yang akan dicapai pada tahun 2023.
“Saya harap bagaimana Pemkab Madina melakukan monitoring termasuk inflasi menjelang akhir tahun yang mengalami kenaikan harga bahan pokok (bapok),” kata Sukhairi.
Sukhairi meminta setiap kepala OPD untuk melaporkan kendala kerja dan target kerja di tahun 2023. Salah satu dinas yang ditanya langsung oleh bupati yaitu Dinas Perdagangan mengenai harga bapok.
Kepala Dinas Perdagangan Parlin Lubis menyampaikan data harga bapok per Senin (12/12) di tiga pasar yaitu Pasar Panyabungan, Pasar Kotanopan dan Pasar Sinonoan.
Parlin menyampaikan harga cabai rawit di tiga pasar tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp 5000 dari sebelumnya Rp 35.000 menjadi Rp 40.000.
“Kami (Dinas Perdagangan) memantau 20 harga bapok setiap harinya, cabe rawit mengalami kenaikan Rp 5000 dan bawang putih Rp 3000 mengakibatkan stok di pasar berkurang,” kata Parlin.
Diwaktu yang bersamaan, Sukhairi menanyakan langsung kepada Kepala Dinas Pertanian mengenai kurangnya stok cabai rawit dan bawang di Kabupaten Madina. “Apa yang menyebabkan harga-harga ini naik?,” tanya Sukhairi.
Kadis Pertanian Siar Nasution menjelaskan enam bulan Kabupaten Madina mengalami inflasi cabai merah. Dia juga menjelaskan Dinas Pertanian telah melakukan terobosan dan mengarahkan desa untuk menanam cabai.
Siar juga menjelaskan kekurangan stok ini diakibatkan gagal panen diakibatkan curah hujan yang tinggi di Kabupaten Madina.
Peliput: Roy Adam