JAKARTA – Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Kabareskrim Polri) Komisaris Jenderal Sutarman belum menemukan dugaan motif tiga penembakan di Aceh, sejak malam pergantian tahun 2012.
“Belum terungkap motifnya, dugaannya kriminal murni, tapi apakah ada motif lain karena mau pemilukada, masih dalam penyelidikan,” ujar Sutarman tadi malam.
Dari tiga peristiwa penembakan yang menewaskan lima orang warga sipil, polisi belum menangkap satu pun pelaku penembakan. “Pelaku belum ditangkap, saksi yang sudah kita periksa sudah sembilan orang,” imbuh Sutarman.
Sebagaimana diketahui, dua peristiwa penembakan terjadi di Banda Aceh pada malam pergantian tahun baru 2012. Penembakan pertama terjadi di mess pekerja kabel Telkom, di Bireun, Banda Aceh. Aksi penembakan membabi buta ini menewaskan tiga pekerja dan melukai tujuh orang. Penembakan kedua terjadi di Toko Istana Boneka, di Kampung Doi Ulee Karang, Banda Aceh. Aksi ini menewaskan seorang karyawan toko.
Kemudian Minggu (1/1/2012) malam kembali terjadi penembakan di Lhokseumawe, Aceh, yang menewaskan seorang warga.
Sebelumnya, Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayjen TNI Adi Mulyono, menegaskan bahwa aksi penembakan yang menewaskan warga Aceh di malam pergantian tahun baru 2012 tidak terkait unsur politik jelasng pemilihan umum kepala daerah (pemilukada). “Saya tegaskan aksi penembakan yang terjadi selama ini sama sekali tidak mengarah untuk menganggu berlangsungnya pemilukada di Aceh,” katanya.
Ia menyatakan, aksi tersebut berat dugaan dilakukan oleh oknum kelompok tertentu yang hanya memiliki kepentingan pribadi dan tidak ada kaitannya mengarah pada mengacaukan suasana pemilukada yang akan berlangsung medio Februari 2012.
Adi Mulyono mengakui masih ada peredaran senjata ilegal ditangan orang yang tidak benar di wilayah Aceh, meskipun 227 pucuk senjata api illegal terhitung satu tahun kepemimpinannya sudah berhasil diamankan. “Menyangkut suasana pemilukada sampai hari ini saya fikir masih kondusif berjalan sebagaiman sudah ditetapkan dan yang melakukan aksi brutal penembakan itu memiliki kepentingan lain,” ujarnya.(waspada)