Figur calon legislatif untuk DPRD Madina dari kalangan wartawan lebih banyak di Daerah Pemilihan Madina 5.
Dibanding Dapil lain.
Dapil 5 meliputi : Kecamatan Siabu Bukit Malintang, Naga Juang, Hutabargot, Panyabungan Utara.
Warga di Dapil Madina 5 harusnya bersyukur punya calon legislatif dari figur-figur wartawan.
Mengapa harus bersyukur?
Ya, karena wartawan itu selama ini selalu dituntut menguasai persoalan demi persoalan di dalam kehidupan masyarakat.
Bergumul dengan dinamika dan aspirasi rakyat.
Wartawan dalam bekerja harus didukung perangkat-perangkat intelektual agar mempunyai banyak kecakapan dalam mengamati perkembangan sosial kemasyarakatan, sosial politik, dinamika pembangunan, mengontrol pemerintahan.
Wartawan juga sebagai pengamat. Sebagai saksi mata. Pencatat sejarah. Untuk melakukan hal-hal tersebut secara bersamaan, wartawan harus memiliki softskill yang baik.
Memang, wartawan bukan ahli ekonomi. Bukan spesialis kedokteran. Bukan pakar hukum. Bukan ahli tata pemerintahan. Juga mungkin tak ahli soal hama tanaman.
Tetapi, karena banyak melakukan wawancara dengan semua lintas sektoral menjadikan wartawan memiliki penguasaan terhadap dinamika ekonomi. Surut laju kesehatan, pendidikan. Dinamika penegakan hukum, hingga dilema pertanian serta perjalanan pemerintahan.
Alhasil, wartawan memiliki banyak pengetahuan di hampir semua sektor.
Pun, wartawan itu sebenarnya tak memiliki kekayaan harta yang banyak. Bahkan banyak keluarga wartawan berada nyaris di atas garis keluarga miskin. Karena profesi wartawan tak menjanjikan kekayaan. Mau kaya, keluar saja dari profesi wartawan.
Tetapi pers mampu membangkitkan optimisme kreatif masyarakat dalam menghadapi perubahan, salah satu caranya dengan memberdayakan kesadaran untuk kemandirian publik.
Pers memiliki tanggung jawab besar terhadap perkembangan daerah juga negara.
Ketika ada wartawan yang mencaleg, lalu menjadi anggota DPRD. Dia akan menjadi politisi yang berbasis wartawan.
Politisi yang berbasis pers biasanya lebih kritis dan lantang bersuara di gelanggang legislatif. Karena banyak pengetahuan di hampir semua sektor. Karena sudah terbiasa menulis aspirasi rakyat. Kerena sudah terbiasa hidup sederhana. Karena lebih tahan banting.
Itulah alasan saya mengapa warga Dapil Madina 5 harus bersyukur punya caleg dari figur-figur wartawan.
Apakah mereka nanti mau terima gratifikasi, sogok dll?
Tergantung iman manusianya. Jika pun, mungkin ala kadarnya. Karena sudah biasa tahan banting.
Siapa saja itu :
Iskandar Hasibuan dari PDI Perjuangan. Wartawan harian Waspada dan kini Pimpinan Redaksi Malintang Pos.
Maradotang Pulungan dari PKS. Wartawan harian Portibi DNP.
Ridwan Lubis dari PAN. Wartawan Harian Metro Tabagsel.
Gong Matua Hasibuan dari Golkar. Dulu di Harian Mimbar Umum. Kini di mingguan Sumteng Pos. (Dahlan Batubara / bersambung)