Solo, (MO) – Setelah Esemka lulus berbagai uji dan bisa mendapatkan STNK, kendaraan karya para siswa Sekolah Menengah Kejuruan itu mulai dipasarkan dan harga jualnya sudah diumumkan.
“Esemka type SUV Rajawali tahap pertama Rp100 juta/unit, tetapi ini terbatas dan nantinya akan menjadi Rp145 juta/unit. Hal ini terkait harga komponen yang terus naik, sedangkan mobil Esemka type pick up Bima Rp65 juta/unit,” kata Direktur Produksi PT Solo Manufaktur, Djoko Sutrisno di Solo, Sabtu.
Djoko mengemukakan hal itu saat peluncuran perdana mobil Esemka type SUV dan type pick up Bima di Technopark Solo, Sabtu.
Djoko mengemukakan berbagai pihak sudah memesan Esemka dan jumlah pesanan mencapai 10.000 unit, tetapi yang sudah memberi uang muka 400 unit.
Dia juga mengemukakan seusai peluncuran Esemka ada 14 orang yang langsung memesan dan memberikan uang tanda jadi masing-masing Rp2juta. Menurut Djoko, produksi mobil Esemka setiap bulannya sementara ini mencapai 100 unit.
Menurut Djoko, karya para anak bangsa tersebut 60 persen menggunakan komponen lokal. “Kami juga terus berusaha akan terus mengurangi ketergantungan komponen-komponen yang berasal dari produk luar negeri,” katanya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Direktur Produksi Alat Transportasi, Kementerian Perinduatrian Suprianto mengatakan peluang mobil Esemka untuk meraih pangsa pasar masih terbuka lebar.
“Kedua mobil ini sekarang telah lolos uji coba dan berhak bisa mendapatkan STNK. Untuk itu juga bisa dipasarkan untuk masyarakat, silahkan bagi masyarakat yang mau beli mobil karya anak bangsa ini,” kata Suprianto.(antara)