LONDON, – Intervensi Pemerintah Mesir terhadap layanan telekomunikasi masih terus berlangsung. Setelah sempat mematikan jaringan internet dan layanan telepon, kali ini Presiden Hosni Mubarak pun menggunakan jaringan telekomunikasi untuk menyebarkan pesan SMS ke semua nomor ponsel di Mesir untuk mendukung pemerintah.
Para pengguna layanan seluler Vodafone di Mesir mengabarkan banyak yang menerima pesan SMS tersebut di tengah bentrokan dua kubu berlangsung di Lapangan Tahrir, Kairo. Foto pesan tersebut dalam huruf Arab beredar di Twitter dan menjadi perbincangan.
Dalam pernyataan persnya, Kamis (3/2/2011), Vodafone mengakui mengirimkan pesan tersebut secara broadcast. Namun, pihak Vodafone tidak mengetahui isi pesan karena semuanya atas permintaan pemerintah dengan alasan Undang-undang Darurat mengatur demikian.
“Pesan tersebut tidak ditulis oleh semua operator jaringan dan kami tidak punya kewenangan untuk memeriksa pesan yang akan dikirim pemerintah,” demikian Vodafone. Namun, menanggapi keluhan-keluhan pengguna Vodafone mengeluarkan pernyataan yang intinya menyebut pengiriman pesan semacam itu tidak dapat diterima.
Selain dipaksa mengirim pesan broadcast ke seluruh pelanggannya di Mesir, Vodafone juga menyatakan kalau Pemerintah Mesir sebelumnya juga yang minta layanan telekomunikasi dihentikan. Belakangan pemerintah juga yang minta agar jaringan telekomunikasi diaktifkan kembli dan mengirim SMS broadcast tersebut.
Sumber : Tribunnews