PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Dari data Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) Kabupaten Mandailing Natal ( Madina ). Desa Aek Nabara di Kecamatan Panyabungan Timur menjadi desa paling sedikit daftar pemilih tetap ( DPT ) pada Pilkada tahun 2024 ini. Tercatat hanya 39 pemilih saja. Sementara untuk Kelurahan, daftar pemilih terbanyak ada di Kelurahan Sipolu Polu, Kecamatan Panyabungan dengan total pemilih 7.324 pemilih.
” ia yang tercatat di KPU memang desa sek nabara di Kecamatan Panyabungan Timur yabg paling sedikit pemilihnya. Ada 18 perempuan dan 21 laki laki. Untuk daftar pemilih terbnyak se Madina itu Kelurahan Sipolu Polu di Kecamatan Panyabungan dengan total DPT 7.324,” jelas Ketua KPU Madina Muhammad Ihksan Sabtu 2/10/2024.
Untuk pendistribusian logistik pemilu sendiri kata Iksan, daerah tertinggal, terdepan dan terluar yang didahulukan.
” Seminggu sebelum hari H (waktu pelaksanaan) keperluan Pemilu di hari pencoblosan akan di mulai didistribusikan mulai dari tanggal 20 November 2024, di awali dari wilayah terjauh kemudian terdekat. Pada tahap pendistribusian itu nanti akan dilakukan petugas KPU dan Bawaslu Madina serta dalam pengamanannya bekerjasama dengan pihak TNI dan Polri hingga selesai ,” kata Iksan.
Guna menepis isu dugaan kecurangan Pemilu di Desa 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Kepala Desa Aek Nabara Sarmadi Hasibuan mengatakan jika desa yang Ia Pimpin merupakan salah satu Desa terjauh dan terisolir dan daftar pemilih paling sedikit di Pilkada Madina tahun ini.
“Iya, Memang betul DPT Desa Aek Nabara paling sedikit hanya 39 pemilih. Dan untuk persiapan Pilkada hingga selesai kami berupaya mengendalikan nya supaya aman dan teroganisir. Seperti yang kita ketahui jarak tempuh ke Aek Nabara juga sangat lumayan lama bisa sampai 6 jam menaiki motor rakitan, kalau jalan kaki hampir 12 jam. itulah kami bersiap jauh jauh hari,” Kata Sarmadi Kades Aek Nabara pada Mandailing Online melalui pesan Whatsapp.
Idealnya ungkap Sarmadi. Perlunya pendampingan ketat serta upaya maksimal dari unsur unsur yang terlibat seperti KPU atau Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Bawaslu Madina, TNI dan Polri pada Pemilihan Kepala Daerah November 2024 untuk memastikan Pemilu yang aman dan terbebas dari isu liar. Apalagi bagi Desa Desa di Madina secara demografis merupakan pengunungan, dan secara aksesibilitas masih terkesan buruk di wilayah wilayah terisolir.
Menurutnya, dengan adanya hal itu Desa Desa terisolir yang ada di Madina lebih khusus Desanya sendiri bisa terlepas dari isu isu liar dalam persepsi masyarakat. Dicontohkan Kades yakni seperti dugaan pencoblosan surat suara di tengah hutan yang termasuk kategori kecurangan, sebab Monitoring yang lemah hingga pada akhirnya dapat memicu konflik sosial.
“Harapan saya, di saat pemilihan nanti ada yg mendampingi baik dari PPK, dan Pengawas juga elemen lain yang terlibat. Agar tak ada nanti isu surat suara di coblos tegah tengah hutan. Mungkin dengan seperti itu, dapat meminimalisir sesuatu yang bisa menjadi potensi masalah,” Tegas Sarmadi Hasibuan Kades yang baru menjabat Pada Tahun 2023 kemarin.( fikri )