Panyabungan.
Hidayat Batubara selaku Bupati Mandailing Natal (Madina) melantik abangnya, M Daud Batubara sebagai sekretaris daerah (sekda), Selasa (9/8), di aula kantor bupati, kawasan Bukit Paya Loting, Desa Parbangunan, Panyabungan.
Sementara itu, di sejumlah sudut kota, khususnya kawasan jalan lintas Sumatera depan kantor bupati terpampang spanduk, antara lain bertulis “Tolak Pemerintahan KKN”.
Tidak diketahui siap yang membuat dan tujuan pemasangan spanduk itu. Namun, diduga terkait pengangkatan Daud Batubara sebagai Sekda Madina.
Pantauan di kantor bupati, saat acara pelantikan Sekda, aparat dari personil Polres Madina terlihat berjaga – jaga. Soalnya, sehari sebelum pelantikan, beredar pesat singkat (SMS) bahwa mahasiswa dari Aliansi Anti KKN akan melakukan unjuk rasa menolak pemerintahan KKN.
Bupati dalam pidato pelantikan itu mengatakan, mutasi dan promosi jabatan merupakan hal yang wajar dan biasa di lingkungan pemerintahan. Hal itu memang harus dilakukan sebagai bagian dinamisasi dari proses organisasi birokrasi.
“Promosi jabatan akan selalu ada selama kebutuhan dan situasi organisasi menghendakinya. Hal ini akan kita tanggapi secara wajar dan sebagai hal biasa pula,” kata Bupati.
Dikatakan Bupati, pelantikan Sekda ini dilaksanakan untuk mengisi jabatan Sekda yang kosong, agar roda pemerintahan berjalan baik. “Jabatan ini merupakan amanah yang harus dilaksanakan,” pesan Bupati.
Ia juga berharap setelah dilantiknya Sekda, agar seluruh SKPD menyatukan visi dan misi untuk kemajuan dan kemakmuran Kabupaten Madina.
Sebelumnya, Sekretaris Komisi I DPRD Madina, Iskandar Hasibuan menilai usulan calon Sekda berbau unsur nepotisme. Pasalnya, salah satu dari 3 nama yang diajuhkan ke Gubsu itu adalah keluarga dari Bupati Hidayat Batubara.
“Kita sangat menyayangkan sikap Bupati Madina yang telah mengusulkan saudaranya sendiri untuk menjadi Sekda. Seluruh masyarakat di Madina tahu bahwa M Daud Batubara merupakan saudara dari bupati. Kita tidak tahu apa yang mendasari bupati mengusulkan saudaranya sendiri sebagai Sekda,” kata Iskandar, Rabu (3/8).
Menurut anggota Fraksi Perjuangan Reformasi ini, bila menyimak kembali janji-janji politik HM Hidayat kepada masyarakat umum saat kampanye Pilkada, maupun pada pertemuan – pertemuan dengan sejumlah tokoh, baik politik maupun lembaga lainnya, berjanji tidak akan menempatkan keluarganya di jajaran Pemkab Madina.
“Semua apa yang telah disampaikan Bupati itu hanya memuaskan sementara,dan apa yang telah disampaikan Bupati Madina tidak sesuai perbuatan yang dilakukannya. Namun bila melihat Bupati Madina yang masih muda, soal birokrasi, bukan tidak mungkin diduga ada orang ataupun oknum – oknum mencoba menyetir Bupati dalam setiap kebijakannya,” kata Iskandar.
Iskandar yakin bupati menyadari apa yang telah dilakukannya tidak sesuai dengan hati nuraninya, bila melihat masih banyak pejabat senior di lingkungan Pemkab Madina yang lebih layak dan pantas untuk diusulkan menjadi Sekda. (zamharir rangkuti)
Sumber :medanbisnisdaily.com
sungguh sangat disayangkan.,KKN masi merajalela di bumi MADINA Q tercinta ni
siapapun orangnya yg penting kita tunggu kinerjanya