PANYABUNGAN (Mandailing Online) –
Sejarah pers adalah sejarah perjuangan, pers tak terlepas dari perjuangan bangsa. Pers berpihak pada perjuangan.
Dan sejarah perjalanan bangsa tak pernah luput dari peran pers dan menjadi catatan pers.
Pers juga dituntut melakukan kontrol sosial yang disemangati keseimbangan dan dimensi keadilan agar seluruh sendi kehidupan dan pemerintahan berjalan dalam rel yang tepat.
Itu diungkap Kepala Kejaksaan Negeri Mandailing Natal, Taufiq Djalal,SH.MH dalam sambutannya di acara Coffee Morning antara Kejaksaan Negeri Madina dengan kalangan wartawan di aula Kejaksaan Negeri Madinan, Panyabungan, Jum’at (13/3/2020).
“Oleh karena itu kami selalu menempatkan pers sebagai mitra. Penerang bagi semua pihak,” kata Taufiq.
“Pers memberi cahaya bagi pejabat. Sehingga kita bisa bisa memahami mana yang benar mana yang salah,” imbuhnya.
Kesalahan dan kekeliruan akan mendominasi jika pers tak melakukan kontrol terhadap dinamika berbangsa dan bernegara juga berdaerah.
Berdasar catatan Mandailing Online, silaturrahim dalam bentuk coffee morning antara kejaksaan dengan wartawan ini merupakan kali pertama dilakukan Kejaksaan Negeri Madina sejak Kabupaten Madina berdiri tahun 1998.
Taufiq sendiri menyatakan bahwa coffee morning tersebut beresensi silaturrahim.
Silaturrahim berasal dari kata rahim, merujuk tentang manusi berasal dari “rahim” yang sama. Juga bermakna kata kasih sayang.
“Kita dituntut untuk saling bertemu, bersilaturrahim,” katanya.
Coffee morning ini dihadiri para wartawan yang bertugas di Madina. Dari kejaksaan selain Kajari juga dihadiri Kasi Inel, Aditya C Tarigan, SH; Kasi PB3R, Daniel Kristanto Sitorus,SH.MH; Kasi Datun, Edison Situmorang,SH serta pejabat-pejabat dan staf di Kejari Madina.
Peliput : Dahlan Batubara