SIABU (Mandailing Online) – Desa Huraba Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal sudah sejak zaman dahulu terkenal sebagai penghasil bebek petelur, namun sekarang ini akibat perkembangan zaman hal tersebut hanya tinggal kenangan saja.
Dalam rentang 5 tahun terakhir, jumlah peternak bebek petelur di desa ini sudah turun tajam. Itu kontras sekali dengan 5 tahun lalu, dimana banyak betebaran plang merek balai penetasan itik dan ayam yang terpampang megah di pinggir jalan raya.
Pontas, salah seorang yang pernah popular pelaku usaha penetasan itik dan ayam, pekan lalu kepada wartawan mengaku mempunyai usaha turun temurun dari keluarga.
Dulunya dia biasa mengirimkan bibit itik dan ayam ke luar Mandailing Natal, bahkan ke provinsi lain di kawasan Sumatera. Dia selama ini melakoni tehnologi penetasan dengan cara semi modern.
Hanya saja, sudah beberapa tahun terakhir ini Pontas tidak lagi mengeluarkan anak bebek untuk dijual kepada masyarakat.
“Memang sudah beberapa tahun trakhir ini kita tidak lagi mengeluarkan anak-anak bebek kepada masyarakat akibat dari biaya yang kita keluarkan dengan penghasilan yang kita terima dari penjualan anak-anak bebek yang kita tidak sebanding lagi,” jelas Pontas.
Usaha balai penetasan Itik dan ayam ini memang merupakan usaha yang turun temurun bagi kita, sehingga banyak yang sudah mengenali bibit yang kita keluarkan di Sumatera Utara ini, namun akibat dari kita kalah saing dengan mereka yang mempunyai penetasan yang mempunyai penetasan modern.
“Usaha balai penetasan Itik dan ayam yang kita dalam beberapat tahun terakhir ini tidak lagi berproduksi, karena kita kalah dari bebek petelur yang dihasilkan oleh tekhnologi canggih,” tegas Pontas. (mar)
