PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Pihak Pemkab Madina akhirnya melansir data total kerugian akibat banjir bandang Sungai Rantopuran di Kecamatan Panyabungan dan Sungai Sigaja Kecamatan Naga Juang yang terjadi pada Pebruari lalu. Kerugian mencapai 44 milyar rupiah.
Kerusakan yang menyebabkan kerugian meliputi rumah-rumah warga yang rusak berat dan ringan, lahan-lahan pertanian, serta harta benda warga yang hanyut dibawa banjir.
“Kita sudah finalkan, kerugian yang dialami akibat banjir bandang yang terjadi diwilayah Madina pada Pebruari lalu mencapai 44 milyar rupiah, meliputi seluruh desa yang terkena banjir bandang,” ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina, Risfan Juliardy Hutasuhut ST, Minggu (10/3) di Panyabungan.
Dikatakan Risfan, saat ini pihak Pemkab Madina tengah berusaha untuk kembali membangun rumah-rumah warga yang rusak berat dan hanyut akibat banjir bandang. “Saat ini kita masih berusaha agar mendapatkan bantuan dari pusat untuk membangun kembali pemukiman warga yang rusak berat dan ringan dan hanyut pada banjir bandang kemarin,” katanya.
Lebih lanjut dijelaskannya, saat ini pihak Kementerian Sosial RI sedang terus melakukan pendataan terhadap jumlah rumah yang rusak terutama yang ada di Kecamatan Panyabungan.
“Persoalan teknis bagaimana untuk pembangunannya, kita serahkan sepenuhnya kepada pihak Kemensos, namun kita tetap berusaha agar secepatnya rumah-rumah warga tersebut terbangun kembali,” harapnya. (mar)