Pembiaran beredarnya iklan itu tidak pantas dilakukan pemerintah Malaysia yang mengaku menjunjung tinggi HAM.
Anggota DPR RI dari Komisi IX Poempida Hidayatullah menyesalkan adanya selebaran iklan tenaga kerja Indonesia (TKI) didiskon di Malaysia. Iklan itu dinilai merupakan pelecehan bernuansa perbudakan modern.
“Pemerintah Indonesia harus menuntut pertama yang pasang iklan, kedua mempertanyakan keseriusan pemerintah Malaysia dalam hal menangani TKI di Malaysia,” kata Poempida, ketika dihubungi, hari ini
Politisi Golkar itu menegaskan akan mempertanyakan soal adanya iklan diskon TKI itu kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia dan Kedutaan Malaysia di Jakarta.
Menurut Poempida, pembiaran beredarnya iklan itu tidak pantas dilakukan Malaysia yang mengaku menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM).
Sebelumnya beredar iklan yang berjudul Indonesian Maids Now On Sale. Bunyi iklan tersebut mengatakan para TKI didiskon 40 persen.
Tarif menyewa TKI itu 7500 ringgit, tetapi penyewa sudah bisa bawa pulang dengan mendepositikan 3500 ringgit. Si pengiklan yang bernama Rubini menjanjikan aplikasi yang mudah dan cepat.(berita satu)