Partai yang berisi eks kombatan GAM itu pun unjuk kekuatan dengan mengerahkan ribuan massa
Hari ini, Minggu 12 Februari 2012, Partai Aceh menggelar deklarasi kandidat kepala daerah yang mereka usung dalam Pemilukada Aceh April 2012 mendantang. Deklarasi itu digelar di di Stadion H. Dimuthala Lampineung Banda Aceh.
Partai Aceh yang didirikan oleh mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka itu mengerahkan ribuan massa dari seluruh wilayah di Aceh. Kota Banda Aceh pun disesaki massa simpatisan Partai Aceh yang datang untuk menghadiri deklarasi itu, bahkan sejak Sabtu kemarin.
Iring-iringan truk yang membawa massa simpatisan itu dipenuhi atribut Partai Aceh meski kampanye terbuka Pemilukada Aceh belum resmi dibuka.
Deklarasi kandidat kepala daerah Partai Aceh yang dimulai pukul 10.00 WIB diisi dengan pidato politik bakal calon gubernur dari Partai Aceh, Zaini Abdullah, dan pasangannya bakal calon Wakil Gubernur Muzakir Manaf.
Zaini Abdullah dalam pidatonya menegaskan, Partai Aceh harus memenangkan pemilukada kali ini. “Lima tahun lalu kita sudah memberikan kesempatan kepada orang lain. Kali ini kita harus memenangkannya untuk memajukan rakyat Aceh,” ujar Zaini disambut meriah pendukungnya.
Sementara Muzakir Manaf dalam pidato politiknya meminta rakyat Aceh untuk tetap berkomitmen menjaga perdamaian di tanah rencong itu. Muzakir juga berkilas balik mengenai lahirnya Partai Aceh sebagai partai lokal pasca perjanjian damai di Helsinki.
“Partai lokal di Indonesia hanya ada di Aceh. Itu harus kita manfaatkan dengan baik karena merupakan mukjizat bagi Aceh,” ujar Muzakir.
Selain dihadiri para tokoh Partai Aceh, deklarasi itu juga dihadiri oleh koalisi pendukung kandidat Partai Aceh. Tampak juga beberapa tokoh Aceh di Jakarta seperti anggota DPR asal Aceh dari Fraksi PKS, Nasir Djamil.
Deklarasi kandidat kepala daerah Partai Aceh itu dilakukan sekaligus untuk menggelar perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Deklarasi itu diisi dengan prosesi pesijuek atau pemberian tepung tawar terhadap 15 pasang kandidat bupati-wakil bupati dan walikota/wakil walikota.
Para petinggi GAM seperti Malik Mahmud, Zakaria Saman, dan beberapa ulama pendukung partai Aceh juga ikut menepungtawari para kandidat.
• VIVAnews