PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Seorang residivis babak belur dihajar warga Kayujati, Panyabungan, Mandailing Natal (Madina), Sumut.
Beruntung polisi cepat datang, sehingga nyawa lelaki berbadan kecil itu bisa diselamatkan.
Residivis ini juga target operasi (TO) pihak kepolisian selama ini.
Kejadian ini terjadi di Lingkungan 6, Kelurahan Kayujati, Senin (25/11), sekitar pukul 05.30. Belum jelas siapa nama asli sang residivis, namun begitu beberapa polisi datang ke tempat kerumunan massa, mereka langsung mengenalnya.
“O…kau Kuang,” kata seorang polisi yang juga tinggal tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) sebagaimana dikutip Beritahuta.
Informasi yang didapat Beritahuta.com, Kuang berasal dari Padangsidimpuan, tapi ia mengontrak sebuah rumah di sekitar Aek Lapan, Sipolu-polu, Panyabungan.
Peristiwa amuk massa terhadap Kuang berawal ketika seorang warga hendak ke aek Sinagosi (sungai Sinagosi). Ketika baru saja menginjak kaki di sungai, tiba-tiba dia melihat dedaunan tanaman liar di dekat jembatan aek Sinagosi bergoyang.
Tak lama kemudian, warga tersebut melihat sosok seorang lelaki hendak bersembunyi di bawah jembatan. Berselang beberapa menit, diam-diam warga tersebut pulang ke rumah mengambil golok.
Merasa sedang diintai, Kuang lari ke arah tapian adaboru (tempat mandi perempuan). Tentu saja beberapa kaum ibu yang sedang MCK (mandi, cuci dan kakus) di tempat itu kaget dan langsung manyongkir (histeris).
Teriakan usai waktu subuh itu membuat warga sekitar berdatangan. Kuang berusaha kabur, tapi berhasil ditangkap di dekat lopo (warung kopi) yang tak jauh dari tapian adaboru. Tak ayal, ia pun menjadi sasaran amuk warga.
Segala macam jurus pukulan dan tendangan mendarat di tubuh Kuang hingga darah mengalir di beberapa bagian tubuhnya, terutama pada bagian wajah.
Seorang polisi yang rumahnya tak jauh dari TKP mencegah warga agar tidak main hakim sendiri. “Ini resedivis, sedang dicari polisi (TO),” katanya.
Seorang polisi lagi yang juga tinggal tak jauh dari TKP menyebutkan, Kuang sudah sering masuk penjara. “Dia sudah langganan masuk penjara. Kerjanya keluar masuk penjara,” katanya kepada warga.
Polisi mendapati kunci sepeda motor di kantong Kuang. Selain itu, pelaku juga diketahui membawa gunting seng. Begitu muka Kuang yang penuh darah dibersihkan, ia dibawa ke Polres Madina untuk penyidikan lebih lanjut.
Sebelum diketahui bersembunyi di bawah jembatan, Kuang ternyata berhasil masuk di rumah Astuti alias Umak Nanda (40), juga warga Lingkungan 6.
Kuang diperkirakan masuk ke rumah guru tersebut sekitar pukul 03.00. Belum jelas barang apa yang bisa diambil pelaku, tapi warga menduga dia kesiangan sehingga belum sempat mengambil hasil curian.
Kelurahan Kayujati belakang ini termasuk tidak aman karena kerap terjadi aksi pencurian. Karena itu, penduduk setempat menduga masih ada pelaku lain berkeliaran, termasuk kawan Kuang.
Mengenai Kuang, seorang warga menyebutkan dia termasuk pencuri kelas kakap. Apa saja diambil, seperti: sepeda motor, emas, handphone, televisi, laptop, dan barang berharga lainnya.
Sumber : Beritahuta.com