Garis Retak – Kondisi langit-langit di atas reruntuhan tempat korban tertimbun memiliki garis memanjang dan meliuk-liuk. Keretakan pada langit-langit ini berpotensi runtuh susulan jika material reruntuhan batuan yang menimbun korban disingkirkan, sebab tumpukan reruntuhan sudah berposisi menjadi penyangga langit-langit.
Situasi ini menyebabkan tim Basarnas makin sulit melakukan evakuasi. Jika material reruntuhan disingkirkan dalam upaya menjangkau dan mengangkat tubuh korban, maka langit-langit akan runtuh saat tim bekerja.
Oleh karenanya tim Basarnas, BNPB Madina dan instansi terkait di Pemkab Madina masih melakukan pengkakajian pola dan tehnik menyimbahkan material reruntuhan tanpa menimbulkan runtuh susulan.
Foto ini hasil jepretan tim Basarnas ketika tim sudah mampu mencapai titik reruntuhan di kedalam 150 meter di bawah tanah, tempat para korban tertimbun, pekan lalu.
Peristiwa reruntuhan itu terjadi pada Senin malam (4/2) pekan lalu ketika sekitar 80 orang memasuki lobang tambang bekas itu. Sejauh ini belum diketahui jumlah korban. Sementara jumlah warga yang melaporkan kehilangan anggota keluarga hingga Selasa (12/2) masih 2 orang. (dab)