.
PEMATANGSIANTAR : Peringatan Hari Guru yang akan dilaksanakan pada 25 November 2010 ini, membuat sejumlah orang tua (ortu) siswa merasah resah dan protes. Hal ini dipicu adanya pengutipan dana Hari Guru yang dilakukan sejumlah sekolah, dengan nominalnya berkisar Rp 10 ribu dan 15 ribu per siswanya.
Seperti di SMP Negeri 1 Kota Pematangsiantar, para siswa dibebankan membayar dana tersebut sebesar Rp 15 ribu. Sementara itu, jumlah siswa di sekolah yang terletak di Jalan Merdeka itu mencapai 1200 orang.
Salah seorang ortu siswa yang tidak bersedia disebut namanya, mengaku dana itu dikutip tanpa melalui adanya surat resmi dari pihak sekolah. Menurutnya, pengutipan itu sudah berlangsung setiap tahunnya, dengan alasan menyambut Hari Guru.
“Memang jumlahnya tidak terlalu besar, namun pengutipan yang dilakukan dinilai tidak transparan,” ujarnya.
Dikatakannya, para guru seharusnya meningglkan ‘budaya’ pengutipan dana tersebut, dan harus bersikap profesional dalam melaksanakan tugasnya. Menurutnya, kehidupan guru saat ini sudah sangat mapan, dengan berbagai hak-hak yang diberikan pemerintah seperti dana sertifikasi, maupun tunjangan lainnya.
Pria yang berprofesi sebagai petani ini juga berharap agar pengutipan dana Hari Guru itu menjadi perhatian Walikota Hulman Sitorus, karena mencerminkan tidak mendidik dan memajukan dunia pendidikan di Kota Pematangsiantar.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 1, Panahatan Hutapea yang dihubungi melalui telepon selulernya tidak bersedia mengangkat, termasuk menjawab pesan singkat mengenai pengutipan dana tersebut.
Pengutipan dana Hari Guru ini juga terjadi di SMP Negeri 4 Kota Pematangsiantar, dimana para siswa dibebankan Rp 10 ribu. Bahkan diduga pengutipan dana ini juga merata dilakukan di sekolah-sekolah negeri baik dari semua tingkatan.
Sementara itu, Kepsek SMP Negeri 4, Jhon Edy Situmorang saat dikonfimasi mengatakan, telah memerintahkan melalui Wakil Kepsek Bidang Kesiswaan, agar pengurus OSIS mengembalikan dana tersebut kepada siswa. (js)
Sumber : Ekspos News