Oleh : Arifah Zahra Zakiah, S.Pd
Aktivis Dakwah, Pemerhati Kehidupan Muslim, Anggota Komunitas Majelis Taklim Islam Kaffah
Belum lama ini, jagad media sosial kembali dihebohkan dengan sebuah kasus yang viral dimana seorang ibu bernama Trimah (65) diserahkan oleh anak-anaknya ke panti jompo Griya Lansia Husnul Khotimah, Wajak, Kabupaten Malang, Kamis (28/10/2021). Alasannya mereka tidak sanggup merawat ibunya tersebut lantaran kesibukan, sehingga menyerahkan perawatan sang ibu kepada griya tersebut hingga tutup usia.
Kisah pilu yang dialami oleh orangtua yang usia lanjut bukan hanya kali ini saja. Sudah sering terjadi kisah penelantaran terhadap Lansia. Bahkan berdasarkan data dari Kementerian Sosial (Kemensos) tercatat jumlah lansia 20,5 juta jiwa sedangkan lansia yang terlantar 2,1 juta. Dan 1,8 juta lansia berpotensi terlantar (05/08/2017). Meningkatnya ketidakpedulian terhadap Lansia membuat penelantaran terhadap Lansia pun semakin meningkat.
Pertanyaannya, mengapa para keluarga, khususnya sang anak tidak peduli terhadap orangtua mereka yang Lansia? Inilah akibat dari asas kapitalisme yang berlaku di tengah masyarakat dan keluarga. Mereka menjalani kehidupan yang telah jauh dari nilai-nilai Islam. Tidak ada lagi rasa hormat terhadap orangtua, durhaka kepada orang tua yang telah merawat dan membesarkannya.
Pemikiran yang kapitalis membuat mereka sibuk mencari materi dan menjadikannya alasan menelantarkan orangtua, padahal orangtua merupakan pembuka pintu rezeki dan keberkahan bagi anak-anaknya. Mereka lupa akan perintah Allah SWT untuk birul walidain atau berbakti pada orang tua.
Allah SWT telah berfirman,
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Qs. Al Isra’:23)
Berbakti kepada orangtua dalam Islam memiliki kedudukan yang tinggi. Sehingga berbakti kepada orangtua bukanlah sekedar balas jasa, kepantasan maupun kesopanan. Birul walidain atau berbakti pada orang tua, ayah dan bunda, merupakan kewajiban, bahkan oleh Allah SWT diposisikan setelah beribadah dan mentauhidkan-Nya.
Islam mencetak generasi tangguh yang berkepribadian islam. Mereka memuliakan orangtua dan menyayangi sesama. Sehingga terwujudkan keluarga dan masyarakat yang harmonis. Berbeda dengan sistem kapitalisme yang hanya akan memproduksi orang-orang sekuler yang menimbang perbuatan dengan asas manfaat serta bebas berbuat tanpa memikirkan apakah bertentangan dengan syariat Allah SWT ataupun tidak.
Hanya sistem islam kaffah yang bisa mewujudkan terbentuknya generasi yang unggul bukan generasi yang durhaka.
Wallahu’alam bishowab.