Medan – PT Agincourt Resources Tambang Emas Martabe, menyerahkan bantuan hibah senilai Rp 50 juta untuk pemeliharaan sarana dan prasarana Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara (USU). Serah terima bantuan hibah itu secara simbolik dilakukan di Ruang Tim Pemikir, Gedung BPA USU Lantai 3, Jalan Dr Mansur Medan, Rabu (25/2). Wakil Rektor IV, Prof Dr Ningrum Sirait mengatakan, penerimaan bantuan hibah itu merupakan upaya nyata USU meningkatkan keterlibatan kalangan swasta dalam mendukung pengajaran dan pengembangan penelitian demi kemashalatan masyarakat luas.
"Lembaga Penelitian USU mengucapkan terima kasih atas bantuan hibah pemeliharaan sarana dan prasarana dari Tambang Emas Martabe. Sarana dan prasarana yang baik akan berkontribusi positif dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar untuk menghasilkan lulusan USU berkualitas dan angkatan tenaga kerja handal di kemudian hari," ujarnya.
Saat ini, USU mengelola lebih dari 100 program studi yang terdiri dari berbagai jenjang pendidikan tinggi, yang tercakup dalam sepuluh fakultas dan satu program pascasarjana. Beberapa mahasiswa USU telah memperoleh kesempatan untuk melakukan penelitian dan praktik kerja di Tambang Emas Martabe.
Deputi Presiden Direktur Tambang Emas Martabe, Linda Siahaan mengatakan, pihaknya yakin melalui kerjasama erat dengan institusi pendidikan terkemuka ini, Tambang Emas Martabe dapat berperan mendukung pendidikan dan penelitian bermutu untuk masyarakat luas.
"Sejak tahun 2011 Tambang Emas Martabe telah menandatangani nota kesepahaman dengan USU melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LP3M) untuk bekerjasama melakukan kajian-kajian dasar maupun lanjutan terhadap dampak operasional tambang terhadap lingkungan.
Ini menjadi wujud sinergi berbuah baik antara dunia pendidikan/penelitian dan dunia korporasi," ujar Linda.
Pusat Kajian Sumber Daya Alam dan Energi (PKSDA) yang berada dibawah koordinasi LP3M USU telah melakukan penelitian kondisi biologi dan biota perairan Sungai Batang Toru sejak awal Tambang Emas Martabe beroperasi.
Sejak 2012, pengambilan sampel jenis-jenis biota Sungai Batang Toru telah dilakukan sebanyak 8 (delapan) kali dan dilakukan setiap bulan Februari, April, Agustus, dan November. Prof Dr Ing Ternala Barus MSc yang memimpin pelaksanaan penelitian menyatakan bahwa aktivitas pertambangan tidak mempengaruhi keberadaan 25 spesies ikan, yang terdiri dari 18 genera dan 10 famili ikan, di Aek Pahu Tombak, Hutamosu, dan di Sungai Batang Toru.