PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Bandar udara di Bukit Malintang, Mandailing Natal diharapkan akan menggenjot laju pertumbuhan investasi dan sektor pariwisata.
Start pembangunan bandar udara yang akan diberi nama Bandara Abdul Haris Nasution ini dimulai awal 2018 ini untuk tahap konstruksi.
Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi telah menandatangani prasasti pembangunan bandara itu pada 22 Desember 2017 lalu.
“Genjotan terutama di sektor investasi dan pariwisata,” kata Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Mandailing Natal, Sobir Lubis kepada Mandailing Online, Kamis (4/1/2018).
Sobir menyatakan, untukm segmen ekonomi, bandara itu kelak akan mempermudah akses investasi bagi para investor yang hendak melakukan investasi di Mandailing Natal (Madina).
Dengan demikian, proyeksi pertumbuhan invesatasi di Madina bisa lebih terpacu.
Selain itu, sektor pariwisata juga diharapkan akan lebih tumbuh oleh keberadaan bandara tersebut, karena akses masuk ke Madina akan lebih mudah, cepat dan nyaman.
Sektor pariwisata dalam beberapa tahun belakangan mulai menggeliat di Madina, terutama dari kalangan kaum Mandailing di berbagai penjuru dunia, termasuk Malaysia.
Kondisi itu juga akan berdampak bagi pertumbuhan industri budaya Mandailing akibat akses transportasi udara yang sudah mendukung.
“Dan tentunya, perekonomian masyarakat yang berada di sekitar bandara juga diharapkan akan meningkat dengan beroperasinya bendara itu kelak,” kata Sobir.
Bandar udara ini terletak di Kecamatan Bukit Malintang atau sekitar 15 Km dari kota Panyabungan.
Bandara yang direncanakan memiliki runway sepanjang 2,5 kilometer itu berada di lahan seluas 100,49 hektar. Terdiri dari hibah lahan dari Pemprov Sumut seluas 24,87 hektare, sedangkan sisanya merupakan lahan masyarakat, yaitu 75,62 hektar yang kini masih tahap proses pembebasan.
Peliput : Dahlan Batubara