Serba Serbi

Awas! Pelaku Begal Kini Incar Perempuan

PEREMPUAN harus lebih waspada jika bepergian pada siang. Sebab, para pelaku curas menjadikan mereka sebagai sasaran utama ketika beraksi. Saat ini, pelaku tidak lagi berpikir untuk beraksi saat sepi atau malam. Di tempat ramai dan siang bolong pun, pelaku tetap nekat beraksi.

Hal itu merupakan pengakuan Syaiful, 22, dan Rega Bagus, 18, warga Jalan Tanjungsari, Surabaya. Keduanya merupakan pelaku penjambretan yang ditangkap anggota Satlantas Polrestabes Surabaya pada Rabu (4/3) di Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya. Berdasar pemeriksaan di Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, keduanya bukan pemain baru.

Tetapi, keduanya belum pernah ditangkap polisi. Selama ini, mereka berhasil kabur dengan memanfaatkan situasi yang sudah digambar sebelumnya. Ditemui di Polrestabes Surabaya, Syaiful mengaku sudah beraksi tiga kali selama Februari 2015 lalu. Yaitu, di Jalan Tanjungsari, Jalan Darmo Satelit, dan Jalan Mayjen Sungkono. Setelah berhasil, keduanya mengulangi perbuatannya di Jalan Mayjen Sungkono, tetapi gagal.

Dalam beraksi, mereka selalu berdua. Sasarannya, perempuan yang menaiki sepeda motor seorang diri. Terlebih ketika korban menggunakan tas cangklong yang diletakkan di bahu atau digantungkan di depan jok. ''Ambilnya mudah,'' katanya memberi alasan.

Keduanya juga mengaku tidak mempunyai perhitungan khusus ketika akan beraksi. Siang hari dan kondisi jalan yang ramai tidak lagi menjadi kendala. Mereka te­tap saja berani beraksi. Contohnya, yang dilakukan di Jalan Mayjen Sungkono pada Rabu lalu. Situasi lalu lintas sedang padat-padatnya karena berbarengan jam pulang kerja. Tetapi mereka berani beraksi.

Para pelaku pun sudah menjadikan begal sebagai mata pencaharian mereka. Buktinya, mereka tidak memiliki pekerjaan sama sekali. Keduanya menggantungkan kebutuhan hidup dari hasil membegal. ''Uangnya buat makan sama ngopi,'' ucap pelaku tersebut.

Sementara itu, proses regenerasi penjahat jalanan dimulai dari maraknya pesta miras remaja. Kapolrestabes Surabaya Kombespol Setija Junianta menyatakan, embrio pelaku kejahatan jalanan adalah anak muda yang suka nongkrong.

Di sisi lain, dua anggota Satlantas Polrestabes Surabaya yang berhasil menangkap pelaku curas mendapatkan penghargaan khusus dari Setija. Mereka adalah Brigadir David Rizal Fatah dan Brigadir Rizky Zamrut. (Jpnn)

Comments

Komentar Anda

Silahkan Anda Beri Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.