Panyabungan (MO)-Harga ayam potong dalam beberapa minggu terakhir di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Madina menunjukkan kenaikan. Rentang grafik kenaikan berada di posisi Rp.22.000 ke arah Rp.25.000 per Kg.
Pengakuan pedagang, faktor kenaikan harga bukan karena stokan dari peternak berkurang, melainkan mengikuti trend naiknya harga dari daerah lain.
“Pasokan dari peternak tidak berkurang, namun harga naik karena pembelian kita terhadap ayam dari peternak ikut naik, atau mengikuti perkembangan harga pasar dari daerah lain,” ujar Muksin Nasution (45) salah seorang pedagang ayam potong di Pasar Baru Panyabungan kepada Mandailing Online, Senin (6/12).
Muksin Nasution mengakui, trend kenaikan ini jangan dianggap menguntungkan pedagang. Mereka juga kenda imbas karena berdampak pada tingkat penjualan, karena konsumen mengurangi jumlah pembelian mereka.
“Kalau biasanya per harinya bisa terjual 20 hingga 30 ekor ayam potong, setelah harga naik penjualan turun sekitar 5 ekor perharinya. Kita berharap harga kembali turun agar penjualan kembali normal,” katanya.
Sementara itu Zubaidah (37) salah seorang ibu rumah tangga yang ditemui di pasat pasar baru panyabungan mengatakan, naiknya harga ayam potong tersebut memaksanya mengurangi pembelian untuk konsumsi rumah tangganya.
“Sebelum harga naik biasa saya membeli 3 kilogram per minggu, tetapi setelah naik harus dikurangi menjadi 2 Kilogram saja agar biaya untuk belanja kebutuhan lainnya bisa terpenuhi,” katanya. (mar)
