Panyabungan. Putra Mandailing Natal (Madina) yang berada di perantauan, Syahrir Nasution, mendukung langkah Kejatisu dalam menuntaskan dugaan korupsi pengadaan lahan kuburan yang melibatkan Sekdakab Madina M Daud Batubara. Kasus ini terjadi saat Daud menjabat Kabag Tapem Pemko Padangsidimpuan.
Dukungan antara lain disampaikan Syahrir Nasution, putra Batang Natal kepada MedanBisnis melalui telepon seluler, Kamis (19/1).
Ia berharap para pejabat Madina harus bersih. ”Memang tidak bias 100% pejabat bersih, namun yang kita harapkan jangan terlalu banyak makan uang rakyat, terutama uang kuburan. Masak uang kuburan pun harus dikorupsi, apa memang kita tidak takut mati,” kata Syahrir.
Daud Batubara diperiksa tim penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejatisu, Senin (16/1), terkait kasus pengadaan lahan kuburan pada 2007.
Dalam kasus ini, jaksa belum mengungkap jumlah kerugian negara, namun indiksi awal Rp 4,9 miliar. Dana itu tidak untuk pengadaan lahan saja, namun ada beberapa item lain.
Humas Kejatisu Marcos Simare-mare SH menjelaskan, pemeriksaan terhadap Daud merupakan yang ketiga kalinya. Sekda ditanya tentang data-data yang dimiliki penyidik.
“Salah satunya terkait pembebasan lahan untuk pemakaman umum. Ada item lainnya, tapi belum bisa saya sampaikan, masih penyelidikan,” jelasnya. (zamharir rangkuti.nedanbisnis)