TRIPOLI :
Kekuasaan pemimpin Libya, Moammar Khadafi, di ujung tanduk. Para pemberontak telah memasuki Ibukota Tripoli. Bagaimana nasib pemimpin eksentrik ini jika terguling?
Seperti dilaporkan Al Jazeera, Khadafi diduga bakal kabur. Dua pesawat terbang dilaporkan diparkir di landasan Bandara Tripoli, siap membawanya ke lokasi pelarian yang belum diketahui. Sementara, ‘putra mahkota’ Said Khadafi yang saat ini ditahan dan terancam diadili di Mahkamah Internasional di Den Haag, dikabarkan akan dibawa ke Jenewa, Swiss.
Salah satu negara yang paling mungkin jadi lokasi pelariannya adalah Venezuela. Sebab, Presiden Venezuela, Hugo Chavez dikenal dekat dengan Khadafi. Chavez belakangan sering mengatakan tentang pengebom Amerika yang menghancurkan Tipoli. Selain itu, sekitar 18 bulan yang lalu, Khadafi sempat terlihat sedang berbelanja di sebuah pulau di Venezuela.
Kemungkinan kedua, Khadafi lari ke Arab Saudi. Negara itu adalah negara yang cukup baik untuk mengakhiri hari, tapi Arab sendiri juga memiliki kekhawatirannya sendiri sekarang.
Selain itu, ada kemungkinan dia akan lari ke Afrika. Tunisia tampaknya cocok untuknya, meskipun istri dan putri Khadafi sempat keluar dari sana sekitar bulan Mei lalu. Namun, Tunisia adalah tempat yang cukup nyaman bagi Khadafi.
Kemungkinan lain adalah Zimbabwe. Uganda juga mungkin menjadi tempat pilihan, tetapi hubungan yang erat antara Presiden Yoweri Museveni dan Amerika membuat hal tersebut tidak mungkin.
Afrika Selatan juga menjadi alternatif tempat pelarian Khadafi. Presiden Jacub Zuma pernah mengunjungi Khadafi agar dia menyetujui gencatan senjata. Tapi gagal. Selain itu, Nelson Mandela adalah teman lama Khadafi.
Selain itu, Spanyol juga disebut-sebut tempat yang tepat untuk melarikan diri. Karena Presiden Teodoro Obiang Nguema adalah penggemar Khadafi. Dia juga seorang diktator. Sebuah Jalan di Libya terdapat tulisan. “Di mana akan Gaddafi pergi?” “Ke Neraka.” (rtr/afp/al jazeera)
Sumber : eksposnews.com