MADINA; Sejumlah Organisasi Kepemudaan (OKP) dan mahasiswa mendukung program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mandailing Natal (Madina) tentang pemberantasan penyakit masyarakat (pekat). Hal itu bertujuan untuk mewujudkan Kabupaten Madina yang madani seperti motto Kabupaten Madina.
Demikian disampaikan Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Madina, Drs Zainal Arifin MM beserta beberapa pimpinan OKP di Madina yakni Ketua PC GP Ansor, Syamsul Bahri Lubis Sag, dan pengurus Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Madina, Senin (11/10).
Menurutnya, mengingat telah beroperasinya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Madina beberapa waktu yang lalu, dimana Satpol PP telah memberikan teguran bagi pengusaha cafe yang tertutup supaya penutup atau dindingnya diturunkan untuk mencegah terjadinya perbuatan maksiat.
“Atas nama masyarakat Madina, kami mendukung kinerja pemerintah dalam memberantas penyakit masyarakat terutama yang berbasis maksiat,” terang mereka.
Ketiga OKP mengaku bahwa penyakit masyarakat (pekat) di Kabupaten Madina sudah semestinya memperoleh respon dari pemerintah dan pemerintah menegur beberapa pengusaha cafe yang menyediakan pondok tertutup, karena dengan kondisi pondok tertutup tersebut sangat berpotensi terjadinya tindakan berbau maksiat bagi para pengunjungnya yang berdampak negatif bagi masyarakat terutama bagi pemuda dan pelajar sekolah.
Kemudian, ucap mereka, penyakit masyarakat lainnya juga harus diperhatikan dan diberantas oleh pemerintah serta kepolisian semisal judi dan lain sebagainya. Dimana akhir-akhir ini mulai merebak judi jenis Togel dan Kim, meskipun masih terselubung dan masih tersembunyi.
“Masyarakat sudah banyak yang menyampaikan kepada kami bahwa penyakit seperti itu”
Sumber: Metrotabagsel