PANYABUNGAN (Mandailing Online) – Pemerintah diminta melakukan pengkajian ulang keberadaan Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Sebab, banyak desa-desa yang bersentuhan dengan wilayah TNBG menolak kehadiran taman nasional ini. Proses awal pembentukan TNBG juga ditengarai penuh muatan kepentingan kelompok.
“Terbukti beberapa desa di Kecamatan Batang Natal malah menolak kehadiran TNBG, karena pada kenyataanya tidak ada untungnya bagi masarakat, bahkan masyarakat terzolimi dari sisi ekonomi, sosial, maupun hak tanah ulayat masaryarakat yang tercabik-cabik,” ungkap Direktur Eksekutif Peci Indonesia (Pilitical & Economic Consulting Institute of Indonesia), Syahrir Nasution SE, MM,ME kepada wartawan, Kamis (4/7/2013).
Dikatakannya, kehadiran TNBG di Madina dinilai hanya menguntungkan bagi segelintir orang dan terjadinya pengabaian terhadap hak-hak masyarakat.
Syahrir yang merupakan putra Kecamatan Batang Natal ini menyayangkan sikap Pemkab Madina dibawah pimpinan Amru Daulay dulunya, dimana dalam proses awal pembentukan TNBG tidak terlebih dahulu melakukan pendalaman kondisi ke lapangan serta memanfaatkan beberapa orang desa untuk menjustifikasi aspirasi desa-desa di awal pembentukan TNBG.
Menurutnya, hingga kini belum ada konsatribusi yang jelas, baik untuk pelesetraian lingkungan, untuk tempat wisata ataupun program alih ekonomi penduduk desa-desa sekitar TNBG sebagaimana yang dikampanyekan sejak awal.
Peliput : Maradotang Pulungan
Editor : Dahlan Batubara
Pemerintah Harus Mengkaji Ulang TNBG http://t.co/koFTOSPEfh via @mandailing_on
Pemerintah Harus Mengkaji Ulang TNBG http://t.co/koFTOSPEfh lewat @mandailing_on
#Berita: Pemerintah Harus Mengkaji Ulang TNBG http://t.co/cNI0VX4Aq3 via @mandailing_on
RT @AlakMADINA: #Berita: Pemerintah Harus Mengkaji Ulang TNBG http://t.co/kkPhKgvyWs via @mandailing_on