Banda Aceh, (MO) – Ribuan anak dari puluhan desa yang diterjang banjir di Kabupaten Aceh Singkil dilaporkan tidak bisa sekolah karena sarana sekolah mereka rusak akibat bencana alam tersebut.
“Memprihatinkan pelajar yang sekolahnya terendam banjir dipastikan tidak bisa beraktivitas, karena sebagian besar sarana tidak bisa digunakan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh Jarwansyah yang dihubungi dari Banda Aceh, Jumat.
Dia menyebutkan, misalnya bangku atau meja sekolah yang terbuat dari bahan triplek tentunya tidak bisa digunakan karena rusak akibat berhari-hari terendam air, selain juga buku pelajaran yang hancur saat banjir.
“Kondisi itu nantinya akan saya laporkan juga kepada Gubernur Aceh Zaini Abdullah atau Wagub Muzakkir Manaf,” katanya dia menambahkan.
Tapi, Jarwansyah menjelaskan kondisi air yang sebelumnya sempat merendam puluhan desa di sejumlah desa di Aceh Singkil kini mulai surut dan tidak ada lokasi penumpukan warga mengungsi.
“Sebagai persiapan memang sudah dibangun dapur umum dan tempat pengungsian, tapi masyarakat korban lebih banyak yang mengungsi sementara di rumah saudaranya yang tidak terkena banjir,” kata dia menjelaskan.
Sementara Pemkab Aceh Singkil saat ini sedang melakukan pendataan kerugian material yang ditimbulkan sebagai dampak banjir terburuk sepanjang tahun 2012.
Dipihak lain, Jarwansyah menjelaskan pihaknya kini sedang dalam perjalanan ke Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara untuk membawa bantuan yang akan disalurkan ke korban banjir bandang di daerah tersebut.
“Banjir bandang merendam sejumlah desa di Kutacane sejak Kamis Rabu (14/11). Kami membawa bantuan yang akan disalurkan kepada masyarakat korban di daerah itu,” kata dia menambahkan.
Ia menyebutkan, pihak Dinas Sosial Aceh telah menyalurkan bantuan ke korban banjir di Kutacane antara lain berupa sebanyak 150 kardus mie instan, 3000 kaleng ikan sarden, kecap dan sambal masing-masing 480 botol, 100 paket makanan siap saji dan 240 kiter minyak goreng.
Selanjutnya paket family kit, kit were dan food were masing-masing sebanyak 50 paket, serta tercatat 200 lembar tenda gulung untuk korban banjir Aceh Tenggara.
(A042/S023)