Panyabungan (MO)- Ini terjadi di SMP Negeri 6 Kecamatan Mura Batang Gadis, Madina. Sekolah ini hanya diisi 1 guru PNS merangkap kepala sekolah. Selebihnya diperkuat beberapa tenaga guru honor.
Kondisi ini gambaran kepincangan sebaran tenaga pendidik, di mana wilayah terpencil seperti Kecamatan Muara Batang Gadis mengalami kekurangan guru. Sementara di kawasan kota-kota di Madina kelebihan guru.
Ketua Komite SMPN 6 Muara Batang Gadis, Perak Nas Amir didampingi Kepala Sekolah Erwin Efendi Sipahutar menjawab wartawan di Panyabungan Senin(6/2), selain kekurangan guru PNS, sekolah ini juga hanya memiliki 3 ruang belajar untuk 163 total jumlah siswa.
Akibat kekurangan lokal, manajemen sekolah terpaksa membagi siswa menjadi enam rombongan belajar yang dibagi dalam dua sip, pagi dan siang.
“Para murid ini terpaksa ada masuk pagi dan ada yang sore, sehingga kenyamanan belajar siswa tersebut sangat terganggu, untuk itu sangat diharapkan Pemkab Madina melalui Dinas Pendidikan untuk mengalokasikan anggaran bagi penambahan ruang belajar siswa,” katanya. Perak mengkalkulasi, sekolah ini butuh 3 ruang kelas lagi plus guru-guru PNS dari berbagai disiplin bidang study agar target pendidikan berkualitas tercapai.
“Sejak berdiri SMP ini tahun 2009 lalu, cuma satu orang yang berstatus PNS, itupun merangkap sebagai kepala sekolah, ruang kelas selalu 3 lokal. Ini kurang. Oleh karena itu kita sangat mengharapkan guru PNS tambahan, hal ini guna meningkatkan kompetensi siswa di sekolah ini,” terangnya.(mar)
Ini sangat memperihatinkan, kepada pemerintah hendaknya, jangan mengutamakan penempatan Guru PNS di daerah Perkotaan, maunya ada pemerataan, Apalagi Guru Sudah banyak yang Sertifikasi, Perlu pendistribusian yang merata
selagi masih ada birokrasi yang bermental korup,nepotisme maka pemerataan guru pns tidak lah menjadi kebutuhan yang mendesak, paling-paling ya… pns yang enggak ada bekingan yang digusur???? alias dikirim ditempat terpencil, yang ada beking ya langgeng dong … di perkotaan…??