KOTANOPAN (Mandailing Online) – Berkunjung ke pasar Kotanopan bagi kaum ibu di Desa Batahan Kecamatan Kotanopan, Mandailing Natal (Madina) adalah kesempatan langka.
Pasalnya angkutan umum hanya sekali dalam seminggu mesuk ke desa ini kaibat parahnya infrastruktur jalan. Perongkosan pun sangat mahal, 50.000 rupiah per orang.
Ditengah kemiskinan, uang 50.000 adalah nilai yang sangat mahal sehingga kaum ibu pun harus mengurungkan niat berbelanja membawa anak-anak ke pasar Kotanopan.
Itu adalah salah satu gambaran kehidupan di desa yang sangat terisolir di Madina itu. Kenderaan roda 4 jarang masuk desa ini sehingga hasil perkebunan warga sulit dipasarkan.
Jarak antara Desa Batahan dengan pasar Kotanopan hanya sekitar 9 kilometer, tetapi harus ditempuh dengan waktu 6 jam naik mobil angkutan pedesaan.
Ironisnya, jika musim hujan kenderaan roda empat tidak akan masuk ke desa mereka, sedangkan untuk kenderaan roda dua harus ekstra hati-hati. Bahkan dibeberapa titik harus didorong.
Harga-harga kebutuhan pokok menjadi mahal akibat biaya pengangkutan yang sangat mahal.
“Oleh karenanya kami memohon sangat agar Pemkab Madina membangun jalan ke desa ini,” kata Kepala Desa Batahan, Samwel kepada wartawan, Jum’at (9/5/2014).
Katanya, kondisi jalan menuju desa mereka selama ini masih sama dengan puluhan tahun lalu, sehingga mobil angkutan pedesaan hanya satu kali dalam seminggu dengan perongkosan Rp.50 ribu per orang.
“Makanya kaum ibu belum tentu itu 6 bulan sekali turun gunung ke pasar Kotanopan, akibat parahnya jalaur jalan yang hanya berjarak 9 Km dari desa Pagar Gunung, namun waktu melewatinya 6 jam,” katanya.
Diungkapkannya, jumlah kepala keluarga di Desa Batahan mencapai 75 KK hidup dari perkebunan.
Peliput : Maradotang Pulungan
Editor : Dahlan Batubara