JAKARTA:
Sebanyak lima nama bersaing menduduki jabatan Direktur Utama PT Telkomsel pada perombakan susunan direksi perusahaan yang akan diumumkan pekan ini.
“Ke-lima kandidat berasal dari internal Telkomsel maupun dari TelkomGrup,” kata seorang sumber di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa 20 September 2011.
Perombakan susunan direksi Telkomsel bagian dari reorganisasi perusahaan yang memutuskan penambahan jumlah direksi dari semula 5 menjadi delapan direksi.
Selain untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang saat ini sedang stagnan, juga untuk penyegaran komposisi susunan direksi yang dinginkan pemegang saham.
Lima nama disebut-sebut masuk bursa calon Dirut Telkomsel yaitu Direktur Perencanaan dan Pengembangan Telkomsel Herfini Haryono, “EVP Sales Operation” Telkomsel Hendri Mulja Sjam.
Selanjutnya dari perusahaan TelkomGroup yaitu Direktur Utama PT TelkomVision Elvizar, Direktur Utama PT Mutimedia Nusantara (Metra) Alex J Sinaga, Direktur Utama PT Sigma Cipta Caraka (Telkom Sigma) Rizkan Chandra.
Adapun susunan direksi Telkomsel saat ini yaitu Direktur Utama Sarwoto Atmosutarno, Direktur Keuangan Triwahyusari, Direktur Perencanaan & Pengembangan Herfini Haryono, Direktur Operasi Ng Kwon Kee dan Direktur Niaga Leong Shin Loong.
Sebelumnya, Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah menuturkan dalam struktur reorganisasi tersebut tidak ada jabatan “Chief Operating Officer” (COO).
“Jumlah direksi dari 5 menjadi 8 sudah disetujui SingTel. Jabatan Chief operating Officer (COO) seperti yang selama ini diisukan tidak ada,” ucapnya.
Sejumlah kalangan menilai, Telkomsel yang 65 persen sahamnya dikuasai Telkom ini mengalami kesulitan mengatasi tekanan pada industri telekomunikasi.
Selama semester I 2011 pendapatan Telkomsel sebesar Rp23,2 triliun tumbuh tipis 4,8 persen dibanding periode sama 2010. “Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization” (EBITDA) hanya naik satu persen dari Rp12,99 triliun menjadi Rp13,12 triliun. Sementara laba bersih hanya naik sekitar 1 persen menjadi Rp5,98 triliun dari Rp5,92 triliun.
Sebelumnya, Menteri BUMN Mustafa Abubakar menyatakan bahwa direksi yang ada saat ini tidak lagi mampu mewadahi untuk menjalankan bisnis besar operator seluler terbesar di Indonesia itu.
“Kita (Kementerian BUMN) tidak bisa ikut campur karena kewenangan ada di tangan Telkom. Saya hanya meminta manajemen Telkomsel segera dibenahi,” ungkap Mustafa.(an)
Sumber: Eksposnews