Oleh: Arya Damanik
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh
Perkembangan kehidupan masyarakat yang begitu cepat sebagai hasil dan proses pelaksanaan pembangunan di segala bidang kehidupan sosial terutama dalam bidang keamanan telah membawa pula dampak
negatif berupa peningkatan kualitas dan kuantitas berbagai macam kejahatan yang sangat merugikan dan meresahkan masyarakat, salah satunya adalah tindak pidana pencurian.
Pencurian dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Baru- baru ini telah banyak terjadi kasus- kasus pencurian yang meresahkan masyarakat. Hal yang dapat mendukung seseorang melakukan tindak pidana pencurian bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pengaruh lingkungan, faktor ekonomi dan adanya kesempatan melakukan tindak pidana tersebut serta kurangnya kesadaran terhadap hukum dari si pelaku.
Kami juga sangat mengharapkan bantuan dari para pihak penegak hukum khususnya pihak kepolisian untuk selalu mengusut sampai tuntas kasus-kasus tersebut dengan tahap awal melakukan penyelidikan hingga akhirnya sampai menemukan titik terang terhadap ciri dan motif para pelaku. Apabila kasus ini dibiarkan begitu saja maka dapat dipastikan semakin bertambahnya jumlah tindak pidana pencurian, dan pelaku semakin merajalela dalam melakukan tindakan tersebut, hingga akhirnya akan memakan banyak korban-korban berikutnya.
Adapun upaya repsesif dapat menanggulangi terjadinya kejahatan, yaitu sebaiknya pihak kepolisian melakukan kolaborasi dengan Pemerintah Desa dan masyarakat setempat dengan membuat atau mengadakan lagi kegiatan pos ronda atau Siskamling di setiap kampung. Dan kepada para pemilik toko sebaiknya harus menyediakan petugas keamanan di setiap tempat usahanya untuk menjaga kendaraan atau barang berharga milik konsumen. Maka dengan cara ini memungkinkan mengurangi terjadinya tindak pidana pencurian dan membuat kehidupan masyarakat semakin aman dan tidak akan ada lagi masyarakat yang merasakan keresahan.***
