PANYABUNGAN (Mandailing Online) : Komite Sekolah SMA Negeri 3 Panyabungan mendesak Dinas Pendidikan Sumut segera melakukan investigasi di sekolah itu, terkait adanya mogok belajar para guru sejak Rabu.
“Hal itu perlu dilakukan agar diketahui apa titik masalah di sekolah ini untuk dicari jalan keluarnya,” kata Komite Sekolah Bidang Pembangunan SMA Negeri 3 Panyabungan, Ali Musa Manto Lubis menjawab Mandailing Online, Kamis (20/4/2017).
Menurut Ali Musa, sejauh ini pihaknya menilai kinerja Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Panyabungan, Doharni Siregar,S.Pd sangat mengagumkan. Terbukti setelah Doharni memimpin sekolah itu telah mampu menaikkan akreditasi dari C kemudian ke B dan kini telah A.
“Justru itu, harus dilakukan investigasi yang rill agar permasalahan yang terjadi segera diselesaikan dan proses belajar mengajar jangan sampai tergangggu,” katanya.
Ali Musa mengakui, komitmen pada disiplin sekolah telah menjadi konsistensi yang kontiniu dari Doharni Siregar sebagai salah satu kunci kesuksesan sekolah itu meraih predikat yang sangat bagus.
Disiplin yang tinggi ini, menurut Ali Musa, yang dimungkinkan menjadi faktor keresahan para guru yang dimungkinkan tak sanggup menerima berbagai konsekwensi dari sebuah penerapan disiplin yang konsisten.
“Kami justru tetap ingin mempertahankan Bu Doharni karena komitmennya yang tinggi dalam memajukan kualitas. Meski begitu, pihak Dinas Pendidikan Sumut yang tentunya paling berkompeten ” imbuhnya.
Lulusan SMA Negeri 3 Panyabungan setelah dipimpin Doharni juga menunjukkan kemajuan yang signifikan, terbukti banyak yang lulus masuk ke universitas ternama di sejumlah kota di Indonesia.
Oleh karenanya, Ali Musa mendesak Dinas Pendidikan Sumut harus segera melakukan investigasi di sekolah itu agar diketahui secara rill duduk persoalannya secara rill pula agar azas keadilan dapat terwujud untuk semua pihak.
Sekedar diketahui, para guru melakukan mogok mengajar sejak Rabu hingga Kamis menyusul aksi unjukrasa yang mereka lakukan pada Senin lalu. Aksi mogok itu terjadi karena pertemuan antara guru-guru dengan pihak Pengawas Sekolah tak membuahkan hasil pada Selasa.
Guru menilai kepala sekolah sering merendahkan guru di depan pelajar menyebabkan guru merasa tertekan dan sering menangis. Kepala sekolah juga ditengarai lebih membela penjaga kantin ketimbang guru.
Para guru juga sudah pernah melayangkan surat kepada Gubsu, Bupati Madina, Inspektorat Sumut, Inspektorat Madina Sumut, BKD Sumut, Dinas Pendidikan Madina, DPRD Madina dan kepada pengawas SMAN 3 Panyabungan.
Peliput : Dahlan Batubara